Mahasiswa AS Dukung Mahasiswa Muslim Kulit Hitam Lawan Rasisme
HIDAYATUNA.COM, Jakarta — Ratusan mahasiswa dari sekolah Oregon, Amerika Serikat (AS) keluar dari kelas. Mereka menggelar aksi pada Rabu (01/12) lalu. Aksi tersebut merupakan betuk dukungan kepada mahasiswa muslim dan kulit hitam setelah video rasis diposting di TikTok oleh sesama mahasiswa.
“Ini bukan tentang membungkam orang kulit putih,” ujar Wajeeh Konge. Ia seorang siswa di Tigard High School yang mengatakan kepada KGW Portland’s Leading Local News. Sebagaimana dilansir dari About Islam, Senin (6/12/2021).
Menurutnya ini bukan tentang membuat kita lebih baik dari orang kulit putih. Ini tentang membuat orang kulit putih tahu bahwa kita berada di level yang sama dan berhak mendapatkan hak yang sama.
Protes itu terjadi setelah beberapa mahasiswa Tigard memposting video di TikTok dengan cercaan rasis. Video tersebut menargetkan orang-orang Muslim, orang kulit Hitam dan Asia.
“Ketika saya melihat video itu membuat saya jijik,” kata mahasiswa Sydney West. “Saya sakit perut ketika pertama kali melihat video itu,” katanya.
“Saya menangis, saya merasa tidak aman di kelas saya. Kulit saya tidak segelap wanita kulit hitam cantik lainnya di sini. Yang secara harfiah disebut monyet,” tambah Sean Sorkoram mahasiswa yang lain.
Penanggulangan Rasisme dan Intimidasi
Merasa muak dan kecewa dengan video tersebut, para mahasiswa menyesalkan. Itu bukan insiden yang terisolasi di sekolah mereka.
“Anda bahkan tidak bisa berjalan 15 kaki tanpa disebut hinaan rasial,” kata mahasiswa Jordyn Smith.
“Tidak apa-apa disebut katakan, dipanggil monyet, dipanggil apa pun kepada siapa pun. Tidak apa-apa sama sekali,” sambungnya.
“Alasan saya di sini dan membersihkan kalender saya adalah karena pertama, dan terutama saya seorang pendidik. Saya perlu mendengar apa yang mahasiswa katakan,” kata Pengawas Distrik Sekolah Tigard-Tualatin Sue Rieke-Smith.
Pengawas sekolah menambahkan bahwa sekolah menyediakan ruang yang aman bagi siswa. Untuk mendiskusikan apa yang terjadi dan memberikan pelatihan kepada staf yang akan membantu mereka mengenali dan mengganggu.
“Ini adalah awal dari proses yang jauh lebih besar untuk mengatasi masalah ini dan melakukannya dengan cara yang membawa semua orang bersama kami,” kata Rieke-Smith.
Upaya Pencegahan dan Perlawanan
Untuk melawan intimidasi sekolah yang meningkat, sebuah kelompok hak asasi Muslim yang berbasis di Chicago mendirikan Healsters.org pada musim gugur 2021.
Hal ini sebagai tanggapan atas serangkaian episode intimidasi terhadap siswa atau mahasiswa muslim di seluruh negara bagian.
Dalam upaya lain, Pusat Pencegahan Kebencian dan Penindasan didirikan oleh Dewan Hubungan Amerika-Islam. Akan bermarkas di kantor pusat cabang Los Angeles.
Kedua inisiatif tersebut mengikuti apa yang dilakukan CAIR California saat merilis Laporan Bullying 2021 pada 29 Oktober.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa sekitar 56% siswa Muslim di California mengatakan mereka merasa “tidak aman, tidak diinginkan. Atau tidak nyaman” di sekolah karena identitas agama mereka.