Magelang: SMK Katolik Gelar Lomba Azan dan Baca al-Quran
HIDAYATUNA.COM, Magelang – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Katolik Pangudi Luhur Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, menggelar lomba azan dan baca al-Quran untuk para siswa yang beragama Islam. Sementara tema yang diusung BKSN 2019 di sekolah itu, “Mewartakan kabar di era milenial”.
Pada kesempatan itu, Kepala SMK Pangudi Luhur Muntilan F.X. Yellow Bayu Hirmawan dalam acara Bulan Bakti Kitab Suci Nasional (BKSN) 2019, menjelaskan bahwa hal ini merupakan bagian dari pendidikan karakter, budaya.
“Untuk masalah agama, di sini, kita tetap menghargai sebagai pribadi, ini multikultural. Termasuk juga pendidikan dan praktik tentang toleransi,” katanya, di Muntilan, Senin (30/9/2019).
Selanjutnya, bagi siswa yang memeluk Kristiani mengikuti sejumlah lomba pembuatan poster, mazmur, dan baca kitab suci. Jumlah total siswa sekolah dengan empat jurusan pendidikan keterampilan dan 23 kelas itu, 687 anak di mana sebagian memeluk Kristiani dan sebagian lainnya Islam.
“Hal ini menjadi penting karena para siswa mendapat pendidikan dan pengalaman terkait dengan semangat toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan sebagai bagian dari pembentukan kedewasaannya sehingga kelak mereka dapat menjalani kehidupan masyarakat yang beragam,” terangnya.
Di sisi lain, Bayu juga mengungkapkan, yang kebetulan didampingi Pembina OSIS SMK PL Muntilan Vibiana Risa, bahwa dengan kegiatan ini untuk mengajak anak-anak agar menjunjung tinggi toleransi dan sekaligus mempunyai rasa memiliki terhadap PL (Pangudi Luhur) ini,” ujar .
“Saat lomba azan dan baca al-Quran dimulai, pihak sekolah mendatangkan juri dari Pondok Pesantren Misbahu Zulam Bendan, Gus Nurul Huda, dan Ustadz Muhammad Arifin yang memang selaku guru ngaji dari Karangwatu,” papar Bayu.
Bayu juga mengemukakan pentingnya setiap siswa sekolah itu memiliki iman yang kuat, rajin berdoa sesuai agama masing-masing, dan menjalankan kehidupan beragama secara taat.
“Nah, salah satu kekuatan untuk menangkal berbagai godaan dan tantangan, seperti penyalahgunaan narkoba, mencontek, kenakalan, ‘bullying’ (perundungan) agar bisa mandiri dan lebih dewasa dalam berpikir, terutama menghadapi hal-hal negatif,” ujar Bayu.
Dari pihak sekolah juga menyediakan ruangan untuk para siswa beragama Islam melaksanakan shalat dan wudu, sedangkan saat Bulan Puasa Ramadan diadakan buka puasa bersama dengan mendatangkan pemuka agama dari kawasan setempat untuk memberikan tausiah.
Sebanyak empat jurusan pendidikan keterampilan di sekolah itu, yakni teknik pemesinan, kendaraan ringan otomotif, desain pemodelan informasi bangunan, dan desain interior teknik furnitur. Dan sekolah itu memang setahun sekali menggelar bursa kerja secara internal dengan mendatangkan berbagai pengelola perusahaan dari kota-kota lain untuk memberikan kesempatan para siswa yang sedang menjalani pendidikan tahun terakhir memperoleh lapangan kerja.
“Ada perusahaan otomotif, industri manufaktur, makanan atau pangan, mebel, interior, obat-obatan, kontraktor atau perencana. Mereka antara lain datang dari Jakarta, Bogor, Cikarang, Tangerang, Cikupa, Bekasi, Serang, dan Semarang,” tukas Bayu.