M. C. Ricklefs: Islam Jawa Mampu Mengakomodir Dirinya Sendiri
HDAYATUNA.COM, Jakarta – Sejarawan kontemporer Australia yang banyak menulis sejarah Indonesia, Merle Calvin Ricklefs atau dikenal M. C. Ricklefs menilai bahwa manuskrip-manuskrip dari abad ke-16 M menujukkan Islam di Jawa mampu mengakomodir dirinya.
“Perkembangan Islam di Jawa tidak terdokumentasikan dengan baik, namun manuskrip-manuskrip dari abad ke-16 M menunjukkan bahwa Islam mengakomodasi dirinya sendiri dengan lingkungan budaya Jawa,” ungkap Ricklefs dalam bukunya Mengislamkan Jawa dikutip Jumat (3/3/2023).
Ricklefs menyebut dari manuskrip tersebut menampilkan adanya suatu budaya hibrid. Di mana menjadi orang Jawa dan orang Muslim sekaligus tidak dipandang sebagai hal yang problematis.
“Hal itu nampak pada pemakaian istilah-istilah lokal yang lebih tua, misalnya Tuhan, sembahyang, surga, dan jiwa dipakai, nukan istilah-istilah dari bahasa Arab,” jelasnya.
Namun di sisi lain, Ricklefs berpandangan orang diharapkan memilih antara menjadi Muslim atau menjadi Jawa.
“Kenyataan ini menunjukkan kepada kita bahwa Islamisasi merupakan proses yang diwarnai perbedaan dan kepelikan bahkan sejak periode awal ini,” sambungnya.
Menurutnya, ada dua proses yang tampaknya terjadi pada waktu yang sama saat proses Islamisasi berlangsung.
Dimana awalnya terdapat kaum Muslim asing yang menetap di suatu tempat dan menjadi orang Jawa. Sementara masyarakat lokal Jawa memeluk Islam dan menjadi orang Muslim.
Legenda dari periode ini berkisah tentang Wali Sanga sebagai kelompok yang pertama kali membawa Islam ke Jawa.
“Makam mereka (Wali Sanga) menjadi tempat peziarahan dan legenda tentang mereka. (Bahkan) hingga kini menjadi simbol bagaimana Islamisasi semestinya berlangsung, yakni melalui proses akomodasi dengan budaya setempat,” tandasnya. []