Logika Tahlilan Menurut Gus Baha
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ulama muda alim alamah asal Rembang, Jawa Tengah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal Gus Baha memberikan jawaban terkait soal perdebatan tahlil dari kelompok-kelompok tertentu.
Kelompok-kelompok yang mengharamkan tahlil menjadikan sebuah paradoks. Padahal lafadz tahlil merupakan kunci utama seseorang bisa menjadi muslim.
“Orang kafir 70 tahun bisa dihilangkan kekafirannya dengan kalimat tahlil,” kata Gus Baha dalam video yang diunggah akun TikTok @muhibbin_gus, dikutip Rabu (09/11).
Status kalimat syahadat merupakan kalimat penghilang kekafiran. Tetapi mengapa kelompok-kelompok tertentu malah menyebut kalimat tahlil adalah penyebab kekafiran?
“Dengan kalimat lailahaillallah muhammadurasulullah berarti statusnya penghilang kekafiran,” jelasnya.
Menurut Gus Baha hal tersebut menjadi paradoks yang menjadi salah satu pemahaman yang berorientasi menumbuhkan kebencian satu sama lain.
“Penghilang kekafiran lalu ada kelompok yang mengatakan gara-gara kalimat itu dan pegang patok orang menjadi kafir. Ini menjadi paradoks,” ujarnya.
Menurutnya, bagaimana bisa kalimat yang sama menjadi kutub yang berbeda. Di sisi lain bisa menjadikan seorang menjadi muslim, di sisi lain kalimat tersebut menjadikan seseorang menjadi kafir.
“Lafadz yang kita statuskan sebagai penghilang kekafiran dengan lafaz yang sama kok menjadikan orang menjadi kafir,” tandasnya. []