Lockdown Tepi Barat Diperpanjang Pemerintah Palestina
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Dalam upaya memutus mata rantai wabah virus Corona, pemerintah Palestina di Ramallah, memperpanjang lockdown Tepi Barat.
Hal ini menyusul wabah virus Corona di Israel semakin meningkat. Untuk itu, Palestina secara tegas melakukan penguncian diri, supaya penduduk Israel tak bisa masuk untuk sementara waktu.
Akibat kebijakan ini, penduduk di kawasan Tepi Barat diminta untuk tetap tinggal di rumah saja, guna menghindari penularan virus Corona.
Keputusan untuk memperpanjang lockdown ini dikeluarkan oleh pemerintah Israel pada Jumat, 3 Juli 2020 kemarin.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Ahad (5/7) kemarin menjelaskan memperpanjang keadaan darurat di wilayah itu selama 30 hari.
Dilansir AP, Minggu (5/7/2020), sebagaimana dikutip Serambinews sebuah tindakan yang memungkinkan para pejabat untuk memberlakukan pembatasan virus Corona Palestina. Termasuk memperluas penghentian operasi, melarang pergerakan antarkota dan mengerahkan pasukan keamanan.
Otoritas Palestina khawatir jika wabah itu tidak terkendali, hal itu akan membanjiri sistem perawatan kesehatan yang belum memadai. Dalam dua minggu terakhir, otoritas kesehatan telah melaporkan lebih dari 1.700 kasus virus Corona Palestina.
Khususnya di kota Hebron, Tepi Barat dan ratusan lainnya di Betlehem dan Nablus. Tepi Barat telah melaporkan lebih dari 3.700 kasus sejak wabah dimulai dan 400 lebih telah meninggal.
Pemerintah Palestina menegaskan, kegiatan keluar rumah dilarang, kecuali bagi mereka yang perlu membeli makanan atau obat-obatan. Langkah preventif ini dilakukan Palestina menyusul Israel sebagai negara tetangga masih dalam situasi darurat Covid-19.