Lockdown Membawa Berkah, Pasangan Ini Temukan Cinta
HIDAYATUNA.COM – Lockdown ternyata membawa berkah. Terutama bagi pasangan ini. Mereka temukan cinta lewat aplikasi dan menikah.
Sepasang sejoli saling temukan cinta melalui aplikasi perkenalan dan biro jodoh Muslim. Aplikasi tersebut bernama Muzmatch sehingga mereka dapat melangsungkan pernikahan.
Setelah menemukan cinta lewat aplikasi sebelum lockdown, hanya dalam beberapa bulan hubungan mereka ‘dipercepat’. Menikah dalam masa pembatasan penguncian.
Dilansir dari Mentro, Aisha Rosalie dan suaminya Sultan Akhtar telah bertemu dan saling mengenal melalui aplikasi online. Pertemuan itu berlangsung sebelum Lockdown diberlakukan.
Mereka mengaku sempat takut akan masa depan dari hubungan keduanya. Hal itu berkaitan dengan diterapkannya pembatasan dan penguncian ketat di negara.
Hal ini kemudian mendorong mereka untuk mempercepat hubungan mereka pada jenjang pernikahan. Aisha bahkan mengatakan jika dirinya sempat terfikir akan menikah secara online.
“Kami tidak bertemu satu sama lain selama tiga bulan. Kami berbicara setiap hari. Kami sangat kacau karena kami tidak memiliki kontak langsung,” kata Aisha (23).
“Saat Anda meluangkan waktu untuk duduk dan berpikir, wow saya ingin bersama seseorang. Saya ingin berbagi semua yang saya alami. Saya ingin berbagi kesuksesan dan kegagalan saya dengan seseorang. Berada di dalam penguncian memaksa Anda berpikir seperti itu.”
Aisha dan suaminya Sultan Akhtar akhirnya menikah pada bulan Juli. Pernikahan keduanya dilakukan dalam tradisi Islam secara sederhana tanpa pesta mewah.
Sementara Sultan (25) mengaku bahwa perkenalan dan juga pernikahan antara keduanya sangat berkesan.
Ketika dirinya memiliki banyak waktu libur kerja di saat masa Lockdown, mereka dapat saling mengenal secara intens.
“Yang jelas sangat membantu. Kalau tidak, saya akan pulang kerja dan sedikit lelah, dan kami hanya bisa menghabiskan beberapa jam daripada seharian penuh,” kata Sultan.
Menurut Sultan, perkenalan yang singakat tak jadi masalah. Meskipun berbagai proses hingga persiapan pernikahan hanya dilakukan melalui sambungan telepon.
Hal itu cukup membantu mereka untuk saling memahami satu sama lain. Meski dalam pembatasan yang melarang pertemuan publik. (Hidayatuna/AS)