Letakkan Cinta Selain Nabi di Perut, Jangan di Hati

 Letakkan Cinta Selain Nabi di Perut, Jangan di Hati

Urusan Hati, Kiai Marzuki: Berterus Teranglah Kalau Ada Rasa

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Sebuah catatan ringan dan singkat mengenai hal ihwal peletakan cinta, letakkanlah cinta selain kepada Nabi Muhammad di perut saja, jangan diletakkan di hati.

Hadis berikut sering disampaikan oleh Gus Baha’, tentang kecintaan kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam:

جاء ﺃﻋﺮاﺑﻲ ﻓﻘﺎﻝ: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﻣﺘﻰ ﻗﻴﺎﻡ اﻟﺴﺎﻋﺔ؟
Artinya:
“Orang A’rabi bertanya: “Wahai Rasulullah, kapan terjadinya kiamat?”
ﻗﺎﻝ: ” ﻭﻣﺎ ﺃﻋﺪﺩﺕ ﻟﻬﺎ؟ ” ﻗﺎﻝ: ﻣﺎ ﺃﻋﺪﺩﺕ ﻟﻬﺎ ﻣﻦ ﻛﺒﻴﺮ ﻋﻤﻞ ﺻﻼﺓ، ﻭﻻ ﺻﻴﺎﻡ، ﺇﻻ ﺃﻧﻲ ﺃﺣﺐ اﻟﻠﻪ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ
Artinya:
“Nabi menjawab: “Apa kesiapanmu untuk kiamat?”. Ia menjawab: “Aku tidak menyiapkan ibadah besar dari salat dan puasa. Kecuali aku mencintai Allah dan Rasul-Nya.”
Nabi bersabda:
المرء مع من أحب
“Seseorang akan bersama orang yang dicintai.” (HR. Ahmad, Bukhari dan lainnya)
Cinta kepada Rasulullah berbalas cinta yang lebih besar, yakni berkumpul dengan Nabi di akhirat.
Bagaimana cinta kepada selain Nabi? Belum tentu berbalas indah, kadang kecewa dan sakit hati.
Makanya kalau cinta kepada sesama manusia jangan dimasukkan ke hati, sebab bila kecewa “sakitnya tuh di sini” dan tidak ada obatnya.
Tapi letakkan cinta di perut. Supaya saat terputus hanya merasa sakit perut, tidak sakit hati. Dan sakit perut obatnya murah. []

Ma'ruf Khozin

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *