Lembaga Riset Rusia Tangkal Radikalisme Melalui Tasawuf dan Tarekat Sufisme

 Lembaga Riset Rusia Tangkal Radikalisme Melalui Tasawuf dan Tarekat Sufisme

HIDAYATUNA.COM, Rusia – Kepala Departemen Penelitian Islam dari Institute for CIS Countries, di lembaga riset milik pemerintah Rusia, Ildar Safargaleyev mengungkapkan bahwa promosi sufisme atau tasawuf yang dilakukan otoritas sekuler telah membantu menghalangi penyebaran ekstremisme Islam di Asia Tengah.

“Hal itu memainkan peran kunci dalam menenangkan Chechnya setelah 2004 dan hal yang sama bekerja saat ini di Daghestan. Oleh sebab itu, metode promosi sufisme itu telah teruji dengan baik dan harus digunakan pejabat Rusia di tempat lain,” paparnya, diterima HIDAYATUNA.COM dari Window on Eurasia, Selasa (29/10/2019).

Selain itu, argumen tersebut secara eksplisit ia nyatakan di sebuah konferensi di Moskow, Rusia, pekan lalu, yang bertemakan ‘Asia Tengah dan Rusia: Prospek untuk Kerjasama yang Saling Menguntungkan.’

Cara-cara non-kekuatan yang paling efektif, menurutnya, untuk menentang penyebaran ideologi ekstremis adalah tasawuf. Tasawuf ini menjadi poin yang sebelumnya ia kembangkan dalam sebuah buku 2016 berjudul ‘Tradisi Spiritual tak Ternilai’ (dalam bahasa Rusia).

“Analis ini mengatakan bahwa mengandalkan tasawuf telah membantu tidak hanya negara-negara Asia Tengah tetapi Rusia juga,” jelasnya.

Misalnya, upaya penenangan Chechnya, kemungkinan akan jauh lebih sulit tanpa dukungan Sufisme. Namun, upaya untuk menenangkan Daghestan dibantu oleh fakta bahwa kepala mufti di sana adalah seorang syekh sufi Naqsyabandi

“Yang lebih penting adalah semakin banyak pejabat Rusia yang berfokus pada sufisme. Pada pra-1917 di Rusia, khususnya pada Zeynulla Rasulyev untuk membentuk kampanye ideologis mereka sendiri. Mereka mengadakan konferensi reguler dan membentuk klub untuk berbagi informasi tentang dirinya,” ungkapnya.

Ia menambahkan, dalam pidatonya, sebuah artikel yang telah ditulisnya tentang Resulyev (1833-1917), seorang Bashkir yang juga seorang mujaddid (modernis Muslim) dan seorang syekh sufi Naqsyabandi.

“Bashkir adalah salah satu suku Turk yang menetap di kawasan pegunungan Ural, Rusia,” tuturnya.

Safargaleyev lantas menguraikan tentang karir dan gagasan dari Rasulyev dalam artikelnya berisi tentang bibliografi yang luas dari sosok Rasulyev. Tulisan tersebut berjudul “Misi dan Warisan Rohani Sheikh Zaynulla Rasulyev (dalam bahasa Rusia; Ufa, 2015)”.

Sementara, keberadaan tulisan ini menggarisbawahi kenyataan bahwa pemerintah Rusia saat ini melatih orang-orang dalam tasawuf untuk memerangi Islamisme.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *