Legendaris! Begini Lika-Liku Kasidah Nasida Ria di Era Digital
HIDAYATUNA.COM – Mendengar nama “Nasida Ria” tentu tidak asing di telinga orang-orang yang lahir di tahun 1975-1990an. Grup kasidah muslimah ini menjadi band religi yang legendaris.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kesuksesan Nasida Ria salah satunya berkat lagu “Perdamaian”. Grup musik religi asal Semarang ini pertama kali mempopulerkan lagu Perdamaian pada tahun 1880-an.
Hingga tahun 1990-an lagu Perdamaian yang dibawakan Nasida Ria cukup terkenal. Bahkan sempat di-arransemen ulang oleh grup band Gigi untuk single Ramadhan mereka kala itu.
Berawal dari tampil dari panggung ke panggung, grup band Nasida Ria kini harus menyesuaikan diri untuk tetap eksis di kancah digital.
Lalu bagaimana lika-liku perjalanan grup kasidah Nasida Ria ini? Apa saja yang mereka lakukan agar tetap dikenal milenial? Berikut Hidayatuna rangkum dilansir dari BBC News Indonesia, untuk Anda.
Perjalanan dan Ciri Khas Grup Kasidah Nasida Ria
Rien Djamain, personel Nasida Ria generasi pertama mengungkapkan bagaimana proses panjang grupnya saat itu. Ia mengaku cukup senang meski harus tampil dari panggung ke panggung saat itu.
“Dulu sering ke panggung-panggung, itu kan jaman dulu (jadul). Masih jadul, ya, kayak apa pun ya senang saja. Baik-baik saja. Tapi sekarang orang, kan kritis-kritis,” katanya.
Nasida Ria memiliki 9 personel di awal pembentukannya. Namun seiring berjalannya jaman, kini hanya Ibu Rien-lah yang tetap bertahan dan setia dengan Nasida Ria.
Meski demikiian, ia tidaklah sendiri. Malah sekarang Ibu Rien ditemani 11 personel Nasida Ria lainnya, hingga menggenapi seluruh personel menjadi 12 orang perempuan. Masing-masing personil wajib menguasai minimal 3 jenis alat musik agar bisa bergantian satu dengan lainnya saat pentas.
Bila dilihat-lihat, grup band Nasida Ria ini cukup unik karena masing-masing anggota bisa mengambil peran lainnya. Inilah yang menjadi ciri khas grup musik kasidah legendaris ini.
Belum lagi semua personel terdiri dari perempuan yang merupakan pemusik semua. Dari kesemua personel pun bisa menyanyi, membuat lagu dan bisa bermain alat musik.
Eksis di Dunia Digital
Setelah puluhan tahun mengudara dengan kaset-kaset vcd, sejak tahun 2013 lalu Nasida Ria mulai merambah dunia digital. Salah satunya dimulai dari sosial media agar tetap eksis dan bertahan di dunia musik.
Manager Nasida Ria, Zuhad Mahdi, melalui BBC News Indonesia mengungkapkan pihaknya kini telah mendistribusikan lagu-lagu Nasida Ria melalui digital store. Sudah lebih dari 25-an digital store tempat mereka mendistribusikan produksi lagu-lagunya.
Sementara Nasida Ria tetap produktif melahirkan karya terbarunya yang saat ini disiarkan melaluiĀ live perform yakni via online. Hal ini diakui Zuhad Mahdi sebagai bentuk promosi kembali dalam bentuk digital, terutama Youtube.
Promosi melalui Youtube ini digiatkan agar bisa memanggil kembali penggemar lagu-lagu Nasida Ria yang dulu sempat menikmati karyanya. Dengan begitu Nasida Ria akan terus eksis sampai sekarang, bahkan nanti.
Dunia digital tentu menjadi hal yang baru dan penuh tantangan, apalagi untuk Nasida Ria yang besar di industri musik 70-90an. Apa yang menjadi tantangan hari ini jauh sekali dengan jaman 80-an lalu. Mulai dari proses rekaman video klip, konser online, sampai menanggapi komentar netizen.
Hadirnya para perempuan dengan talenta bermusik yang ciamik ini tentu semakin mematahkan argumen bahwa muslimah manusia kelas dua. Buktinya Nasida Ria mampu melalangbuana bahkan menjadi legendaris seperti saat ini. Ditambah proses adabtasi pola promosi dalam bermusik yang telah berbeda dari sebelumnya. Namun demikian, Nasida Ria dan lagu-lagunya terus hidup di hati dan pikiran para pendengarnya.
Sumber : BBC News Indonesia