LBM PBNU Gelar Kajian Disabilitas
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar kajian terhadap pemberdayaan dan akomondasi bagi penyandang disabilitas. Acara ini digelar dalam rangka Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember.
Pandangan Islam Terhadap Penyandang Disabilitas Wakil Ketua Umum PBNU Prof H Maksum Mahfoedz yang hadir membuka acara tersebut menegaskan, Nahdlatul Ulama terus berupaya meningkatkan perhatiannya terhadap problem-problem sosial-keagamaan, termasuk problem kelompok-kelompok difabel.
“Agar mereka memperoleh kepastian hukum secara fikih melalui kajian-kajian mendalam kitab-kitab ulama pesantren,” jelas Prof Maksum, Selasa (3/12) di Kantor PBNU Jakarta.
Sekeretaris LBM PBNU, KH Sarmidi Husna mengungkapkan bahwa Bahtsul Masail ini dalam upaya untuk mencari solusi terbaik bagi penyandang disabilitas baik dalam segi peribadatan maupun aktivitas yang menunjang produktivitas bagi penyandang disabilitas.
“Bahtsul Masail ini untuk menggali masukan-masukan dari para kiai terkait masalah keagamaan penyandang disabilitas mental baik terkait masalah peribadatan (ubudiyah), tata pergaulan sosial (muamalah), kebijakan publik (as-siyasah), dan lain-lain,” terangnya.
Peserta bahtsul masail adalah pengurus harian PBNU, pengurus LBM PBNU dan LBM PWNU, lembaga dan banom PBNU.
Forum ini juga rencananya akan diikuti perbagai perkumpulan terkait, yaitu perkumpulan Sehat Jiwa, Bipolar Indonesia, Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI), Yayasan Cahaya Jiwa, Into The Light, Get Happy, SHG Laras Jiwo Yogyakarta, Yakkum Yogyakarta, P3M, TAF, dan komunitas peduli disabiltas mental lainnya.
Sebelumnya, LBM PBNU pada 29 November 2018 lalu merilis buku panduan keagamaan kebutuhan sehari-hari kalangan disabilitas di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Jakarta Pusat.