Lailatul Qadar dan Ciri Orang yang Mendapatkannya
HIDAYATUNA.COM – Pada bulan puasa, seluruh umat Islam berlomba-lomba untuk meningkatkan ibadahnya, baik dari segi kualitas atau kuantitasnya. Terlebih pada 10 akhir bulan Ramadhan, kepercayaan adanya Lailatul Qadar dan berkahnya membuat umat Islam mengidamkan untuk memperoleh Lailatul Qadar.
Lailatul qodar yang begitu berkah direkam dalam Alquran surat al-Qadr ayat 1-5. Pada malam Lailatul Qadar Nabi menyuruh umatnya untuk beribadah. Mengisi malam dengan ibadah, bisa salat, berdiam diri di masjid dan jenis ibadah lainnya.
Kapan datangnya Lailatul Qadar, inilah perkara yang tidak bisa diprediksi sama sekali. Tetapi Nabi Saw telah mengajarkan jika malam Lailatul Qadar terjadi pada malam-malam ganjil 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
“Saat memasuki sepuluh akhir Ramadan, Rasulullah fokus beribadah, memperbanyak ibadah di malam hari, dan membangunkan keluarganya untuk beribadah,” (HR Al-Bukhari). Maka Lailatul Qadar akan keluar pada malam 21, malam 23, malam 25, malam 27, dan malam 29.
Berkah Lailatul Qadar
Ketika ingin mendapatkan berkah dari Lailatul Qadar maka perbanyaklah ibadah pada malam-malam tersebut. Nabi pernah bersabda, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari: “Barangsiapa shalat pada Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.”
Maka dari itulah tidak heran beribadah pada malam Lailatul Qadar terlebih mendapatkan berkahnya adalah cita-cita umat Islam kebanyakan.
Walau tidak diberitahukan secara spesifik kapan Lailatul Qadar turun, ada banyak sekali riwayat yang membahas tentang ciri-cirinya.
Salah satu di antaranya adalah pada malam itu suasana lebih tenang, dan nyaman. Lalu, ketika terbit fajar akan lebih terang dari biasanya, sementara ketika siang hari matahari tidak panas.
Tetapi karena banyak orang tidak tahu kapan waktu spesifik Lailatul Qadar, sebagian orang tidak paham apakah mereka mendapatkan berkah pada malam Lailatul qadar atau tidak. Kadang ada sebagian orang yang merasakan hal sama, sebelum melakukan ibadah malam ganjil dan setelahnya sama saja.
Tanda-Tanda Lailatul Qadar
Sejatinya orang yang sedang memperbanyak ibadah pada malam Lailatul Qadar adalah orang yang sedang dalam perjalanan mencari pengalaman mistik. Mereka sedang menjemput pengalaman mistik (dalam hal ini diartikan sebagai Lailatul Qadar).
Dalam berbagai riwayat untuk mendapatkan pengalaman mistik tersebut maka tidak boleh instan. Dalam arti hanya memperbanyak ibadah pada malam-malam ganjil saja. Tetapi lebih dari itu, seharusnya selama satu bulan penuh proses pencarian pengalaman mistik ini dilakukan.
Oleh karena itulah ciri yang pertama ketika orang sudah mendapatkan malam Lailatul Qadar akan terlihat dari perilakunya. Perilakunya akan lebih baik dari sebelum mereka mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Perilaku tersebut bisa dinilai dari tindak tuturnya, dan juga kualitas ibadah yang mereka lakukan. Semakin baik dan bertambah kualitasnya, maka kemungkinan besar telah mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar juga akan memiliki sifat tenang sepanjang hidupnya. Hal ini senada dengan firman Allah pada surat al Qadar ayat 5, yang artinya “Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” Jika merujuk pada metode tafsir sastrawi Amin al Khuli, kata “sampai terbit fajar” harus dimaknai ulang.
Bisa jadi itu adalah kata metafora untuk menunjukkan permulaan hidup manusia, karena terbit fajar adalah bentuk tanda dari permulaan siang. Maka kata “sampai terbit fajar” bisa kita tafsirka sebagai bentuk tanda hingga maut menjemput.
Ciri-Ciri Orang yang Mendapatkan Lailatul Qadar
Definisi tenang di sini bukan dalam arti yang pasif, artinya orang tersebut tetap bergaul dengan orang kebanyakan seperti biasanya, dan tetap bekerja. Tetapi dalam hatinya tetap tenang dengan berdzikir hanya kepada Allah.
Tenang dalam arti ini juga bisa dimaknai sebagai bentuk menyerahkan diri sepenuhnya hanya kepada Allah semata. Tidak takut akan perkara Apapun, karena diri dan jiwa orang yang mendapatkan Lailatul Qadar sudah diserahkan pada Allah.
Secara umum 2 ciri tadi bisa menjadi tanda orang telah mendapatkan malam Lailatul Qadar. Pertama, adalah kualitas ibadahnya terus bertambah sepanjang hidupnya, jadi bukan hanya pada malam Lailatul Qadar saja.
Kemudian sikapnya menunjukkan bahwa dia memang mendapatkan berkah tadi. Sikap orang yang mendapatkan Lailatul Qadar akan lebih damai, lebih santun, lebih bijaksana dan selalu ingat pada Allah.
Tetapi perlu untuk dipahami proses untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar tersebut bukan proses yang gampang dan instan. Karena sejak awal Ramadhan seorang pencari harus berusaha, dengan meningkatkan kualitas ibadahnya.