Kualitas Makanan Jemaah Haji Diminta Dievaluasi Buntut Temuan Makanan Basi
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Buntut adanya temuan makanan basi untuk jemaah haji mendorong anggota Tim Pengawas Haji DPR RI Endang Maria Astuti menyoroti soal kualitas makanan bagi jemaah.
Menurutnya evaluasi penting dilakukan untuk memastikan kualitas makanan bagi jemaah haji benar-benar bisa terjamin mutunya. Untuk itu dirinya mendorong evaluasi dilakukan terhadap kontrak katering.
“Ini perlu evaluasi kembali ke depannya agar jemaah kita dimuliakan dari sisi konsumsi,” ungkap Endang dilansir dari Antara, Jumat (14/6/2024).
Dirinya menjelaksanakan, saat ini Komisi VIII sudah mendorong agar perbaikan tersebut betul-betul dilaksanakan di tahun 2024.
Endang mengaku prihatin atas temuan kualitas makanan yang tak layak disajikan kepada jemaah haji Indonesia. Menurutnya ada temuan serius di sektor 5 mengenai makanan siang yang disajikan.
“Makanan siang tersebut didominasi oleh karbohidrat dengan porsi sekitar 85 persen, tanpa sayuran, dan hanya disertai lauk ikan,” ujar Endang.
Menurut dia komposisi makanan seperti ini sangat berbahaya bagi kesehatan jemaah haji. Evaluasi kualitas makanan dinilai penting untuk memuliakan para jemaah haji yang sedang melakukan ibadah.
“Kita ingin memanusiakan, menghormati, dan memuliakan jemaah haji kita, sehingga konsumsi seperti itu sangat berbahaya,” sambungnya.
Selain itu, dia juga membandingkan nominal yang dianggarkan dengan kualitas makanan yang disajikan. Menurutnya, makanan yang disajikan hanya bernilai sekitar 8-10 riyal, jauh di bawah nominal kontrak sebesar 15 riyal.
“Evaluasi dan perbaikan kualitas makanan diharapkan dapat mencegah insiden serupa di masa mendatang, demi kesehatan dan kenyamanan jemaah haji,” tandasnya. []