Krisis Pangan, PBB: Lebih dari 97% warga Afghanistan Kelaparan
HIDAYATUNA.COM, Afghanistan – Lebih dari 22 juta warga Afghanistan, atau lebih dari setengah penduduk Afghanistan menderita kelaparan parah. Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagian besar tidak dapat mengantisipasi kapan makanan mereka berikutnya akan tiba.
“Lebih dari 97 persen warga Afghanistan terkena dampak kekurangan pangan,” kata PBB dilansir dari IQNA mengutio laporan Khaama Press.
“Ini merupakan peningkatan yang cukup besar dari September 2020, ketika lebih dari 14 juta orang berada di ambang kelaparan,” lanjut PBB dalam laporan itu.
Biaya hidup dan harga pangan telah meroket sejak Taliban menguasai Afghanistan pada Agustus tahun lalu. Laporan surat kabar Afghanistan mengutip temuan Bank Dunia, mengatakan bahwa pendapatan kemungkinan akan turun sekitar sepertiga sejak perebutan kekuasaan oleh Taliban.
Pada Maret 2022, Program Pangan Dunia PBB di Afghanistan memberikan bantuan keuangan dan makanan kepada 376.139 orang di Kabul. Dengan angka terbaru untuk mereka yang dibantu selama Idul Fitri masih dicatat, Khaama Press melaporkan.
Analis menunjukkan bahwa bagi sebagian besar warga Afghanistan, Idul Fitri hanyalah hari lain perjuangan untuk memberi makan keluarga mereka. Sementara umat Islam di seluruh dunia merayakan festival tersebut dalam gagap gempita.
Pemerintah yang dikendalikan Taliban telah terputus dari ekonomi internasional sejak jatuhnya Kabul pada Agustus dan penarikan tentara Amerika. Inilah yang menyebabkan krisis keuangan dan hilangnya layanan publik penting termasuk perawatan kesehatan.
Sumber: .ndtv.com/IQNA