Kosmologi Sufi Bisa Hubungkan Sains Modern dengan Dunia ‘Gaib’?
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Sejarawan tentang abad pertengahan dan dunia Islam modern, Jonathan Parkes Allen melihat sejumlah pandangan dalam kosmologi sufi. Bahwa kosmografi pada karya klasik Arab berupa ‘ajā’ib dapat menghubungkan sains modern dengan dunia ‘gaib’ (alam semesta yang aneh).
Hal itu disampaikan oleh Jonathan Parkes Allen dalam utas twittnya di akun Twitter pribadinya @Mar_Musa. Pandangan Allen ini keluar saat melihat pengalaman imajinasi epistemik dalam dunia kosmologi sufi.
“Saya pikir pengalaman/imajinasi epistemik/fenomenologis yang kita lihat dalam ‘ajā’ib, bestiaries (metologi tentang hewan), kosmologi sufi, dan lain-lain. Dapat memberikan titik lompatan yang kuat untuk memikirkan hubungan sains modern dan alam semesta aneh. Yang digambarkannya dengan teologi & kehidupan spiritual,” ungkap Allen dikutip Selasa (9/2/2021).
I think that epistemic/phenomenological experience/imagination that we see in 'ajā'ib, bestiaries, sufi cosmology, etc, might provide potent jumping off points for thinking about the relationship of modern science and the weird universe it describes with theology & spiritual life
— Jonathan Parkes Allen (@Mar_Musa) February 6, 2021
Sejarawan lulusan University of Maryland ini menjelaskan. Imajinasi dari pandangan orang-orang pra modern tentang dunia alam semesta yang bersifat filosofis disebutnya jauh lebih luas dan kompleks.
Itulah sebabnya, lanjut Allen, meski orang orang pra modern akan terpesona dengan temuan sains kontomporer. Namun imajinasi tentang alam semesta yang bersifat filosofis akan bisa menghubungkan dan menjadi titik temu dengan sains modern itu sendiri.
“Apa yang benar-benar menarik bagi saya adalah bahwa meskipun seringkali ada gagasan bahwa orang ‘pramodern’ secara epistemologis akan terpesona oleh sains kontemporer, alam semesta teoretis / filosofis. Yang secara imajinatif dihuni oleh banyak orang pramodern sangat luas dan kompleks,” jelasnya.
Sebagai informasi, sejumlah karya atau buah pikiran tentang alam semesta yang bersifat filosofis banyak kita jumpai. Terutama pada karya-karya masyarakat pramodern. Salah satunya pada ʿAjā’ib.
ʿAjā’ib sendiri adalah sebuah buku dalam bahasa Arab dan sebuah karya penting kosmografi yang ditulis Zakariya al-Qazwini pada abad 14 M. Selain itu pandangan dunia kosmologi sufi juga menawarkan hal sama tentang alam semesta yang bersifat filosofis.