Komunitas Muslim India Kecam Rencana Penutupan Madrasah

 Komunitas Muslim India Kecam Rencana Penutupan Madrasah

Komunitas Muslim di Assam, Guwahati, India menentang keras rencana Pemerintah India menutup madrasah-madrasah di wilayah tersebut.

HIDAYATUNA.COM, GUWAHATI – Komunitas Muslim di Assam, Guwahati, India menentang keras rencana Pemerintah India menutup madrasah-madrasah di wilayah tersebut.

Menurut Imran Rasul salah satu seorang muslim di Guwahati mengatakan bahwa, “Kami adalah Muslim dan selalu hidup bersama dengan orang-orang dari komunitas lain dengan rasa kesetaraan dan persaudaraan. Namun, dengan pemerintah menerapkan kebijakan baru seperti itu, tampaknya mereka mendiskriminasi umat Islam,” kata Imran dilansir Guwahati Plus dikutip Ahad (23/2/2020).

Sebelumnya Menteri Pendidikan India, Himanta Biswa Sarma mengatakan bahwa pemerintah akan menutup semua madrasah yang dikelola pemerintah dalam 4-5 bulan ke depan. Madrasah-madrasah yang berada di Assam. Rencananya akan dimodernisasi dan diubah menjadi sekolah menengah. Komunitas Muslim merasa pemerintah sengaja mengambil keputusan itu untuk membuat Muslim merasa seperti warga kelas dua di negara asalnya

Pemerintah dianggap berlebihan dan menjurus pada penindasan. “Alih-alih berfokus pada pekerjaan pembangunan dan kesejahteraan rakyat, pemerintah seolah-olah hanya peduli dengan agama dan masalah-masalah lain semacam itu. Para politisi harus ingat bahwa rakyat Assam telah memilih mereka dengan harapan bahwa mereka akan membantu mewujudkan standar kehidupan yang lebih baik bagi mereka, tetapi sia-sia,” kata seorang warga Guwahati lainnya.

Namun hal tersebut masih dalam tahap  perencanaan seperti yang disampaikan oleh Ketua Dewan Pendidikan Madrasah Negeri, Imran Hussain,  belum ada komunikasi secara resmi mengenai penutupan madrasah.

“Hingga saat ini kami hanya mendengar berita melalui media dan belum menerima surat resmi mengenai hal yang sama dan itu tidak akan sesuai untuk mengomentari masalah ini sampai kami menerima komunikasi resmi dari pemerintah negara bagian,” kata Hussain.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *