Kocher, Temuan Ilmuwan Muslim Bidang Medis yang Diklaim Barat
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Dalam sejarahnya banyak ilmuwan muslim menemukan berbagai metode dalam ilmu medis yang kemudian banyak dijadikan rujukan bagi ilmu kedokteran Barat.
Namun dari sekian banyak temuan muslim yang ada di bidang medis, tak sedikit pula yang kemudian diklaim sebagai temuan orang Barat.
Salah satunya metode Kocher, sebuah metode ilmu medis untuk urusan bedah.
Menurut Dosen FAI UMSU dan Kepala OIF UMSU, Dr Arwin Juli Rakhmadi Butar Butar, teknik bedah Kocher ini termasuk deretan ilmu hasil temuan ilmuwan muslim yang diklaim Barat.
Ia menjelaskan dalam kedokteran modern dikenal istilah ‘Kocher” dan “walcher”.
Kocher adalah instrumen bedah berbentuk gunting, bergerigi, dan tajam, yang berfungsi untuk menjepit jaringan tubuh maupun pembuluh darah, untuk menghentikan pendarahan dan fungsi-fungsi lainnya.
Sedangkan Walcher adalah menyederhanakan pekerjaan yang sulit.
“Faktanya, ahli bedah Islam terkemuka asal Spanyol bernama Abu al-Qasim az-Zahrawi dalam bukunya “Kitab al-Tashrif” telah menjelaskan teknik klinis modern untuk merawat bahu yang terkilir (sekarang disebut metode Kocher) dan menyederhanakan pekerjaan yang sulit (sekarang disebut posisi Walcher),” ungkap Dr Arwin dalam sebuah artikelnya dikutip Rabu (14/10/2020).
Lebih lanjut Az-Zahrawi digambarkan oleh Pietro Argallata (w. 1423 M) tanpa diragukan lagi sebagai kepala semua ahli bedah.
“Sedangkan Jacques Delechamps (w. 1588 M), ahli bedah asal Prancis, menggunakan teks “at-Tashrif”, lalu mengukuhkan prestise az-Zahrawi sepanjang abad pertengahan dan hingga era Renaissance,” jelasnya.
Atas hal itu, Dr Arwin menilai bahwa metode Kocher dalam ilmu bedah di dunia medis ini merupakan hasil temuan ilmuwan muslim yang pada perkembangan selanjutnya diklaim Barat. (Hidayatuna/Mk)