Kisah Raja Namrud yang Mendapat Siksaan Allah

 Kisah Raja Namrud yang Mendapat Siksaan Allah

Kisah Raja Namrud, Mendaku Diri Sebagai Tuhan, Mati Hina Karena Nyamuk (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Raja Namrud meyakini bahwa dirinya memiliki kuasa besar yang pada akhir hidupnya, justru membawanya pada siksaan lantaran seekor nyamuk. Dilansir dari Republika.co.id, suatu ketika Raja Namrud datang dan membawa salah seorang tawanannya.

Ia berkata, “Lihatlah orang ini, akulah yang menghidupkannya.” Lalu dia membawa tawanan yang lain dan membunuhnya, lalu ia berkata, “Ini adalah umatnya (Ibrahim Alaihissallam).”

“Sungguh alangkah bodoh dan tololnya orang zindik dan pendusta ini.” Nabi Ibrahim AS membalas ucapan Namrud dengan tanpa berdebat dan tidak lagi membuka pintu kesombongannya untuk kedua kalinya.

Nabi Ibrahim AS berkata sebagaimana yang tercatat dalam Alquran, “…Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat,” jika benar bahwa kamu adalah tuhan. Mendengar jawaban itu “…lalu heran terdiamlah orang kafir itu:… ” la terpaku diam, dialah yang merugi dan celaka.

Firman Allah, “…dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim …” Artinya, Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan memberi petunjuk-Nya kepada orang-orang zalim karena lembaran-lembaran (kitab suci) mereka telah terbakar sehingga mereka tidak mempunyai argumentasi dan bukti. Mereka adalah para dajjal, pendusta dan penentang Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Inilah argumentasi yang Nabi Ibrahim Alaihissallam kemukakan di hadapan Namrud. Namun, Namrud tidak berhenti dari kegamangan, dusta, dan kegilaannya.

Sebagian sejarawan mengatakan siksaan yang ditimpakan kepada Namrud adalah ada seekor nyamuk yang masuk ke dalam lubang hidung Namrud. Nyamuk itu menggigit otak Namrud sampai bengkak dan membesar laksana burung pipit.

Nyamuk itu terus menggigitnya yang membuat Namrud kelimpungan, merasakan sakit dan siksa yang teramat sangat sehingga membuatnya tidak bisa nyaman dan tenang. Namrud pun menampar kepalanya sendiri dengan terompahnya (sandal) dan akhirnya ia mati karena pukulan terompahnya sendiri.

 

Sumber : Jangan Takut Hadapi Hidup karya Aidh Abdullah Al-Qarny

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *