Kisah Pemuda Ahli Ibadah, Hidup Sengsara karena Jarang Tersenyum

 Kisah Pemuda Ahli Ibadah, Hidup Sengsara karena Jarang Tersenyum

HIDAYATUNA.COM – Diceritakan oleh Habib Novel Alaydrus Solo, alkisah ada seorang pemuda ahli ibadah yang selalu susah, galau tidak berkesudahan. Lalu pemuda tersebut menghadap kepada Abu Yazid Al-Bustami seorang sufi terkenal abad III Hijriyah dan berkata kepada Abu Yazid :

“Wahai guru, saat orang terlelap dalam tidurnya aku bangun di malam hari ditemani bintang-bintang kejora. Saat orang lupa aku ingat, orang lupa tidak berdzikir saya berdzikir, orang lupa mana halal mana haram aku ingat mana halal mana yang haram. Tapi kenapa hidupku selalu dirundung kesusahan yang tidak berkesudahan, apa yang harus aku lakukan ?” tanya pemuda tersebut.

Abu Yazid Al-Bustami lalu berkata, “perbaiki penampilanmu, ceriakan wajahmu, maka akan berubah hidupmu.” Jadikan penampilanmu rapi dan wajahmu berseri-seri.

Pemuda itupun tersadar dan ia berjanji akan memperbaiki penampilannya dan menceriakan wajahnya. Setiap kesedihan ia terima dengan sabar, tanpa mengeluh. Alhamdullilah sesudah itu ia tak pernah datang lagi untuk berkeluh kesah.

Bila kita telisik, jawaban Abu Yazid tersebut terkesan aneh, beliau tidak menyuruh pemuda tersebut untuk memperbanyak Istighfar, memperbanyak membaca Al-Quran atau memperbanyak lagi bertahajjud, tapi menyuruhnya untuk memperbaiki penampilan dan menceriakan wajahnya.

Habib Novel Alayadrus solo menjelaskan terkait jawaban Abu Yazid tersebut. Bahwa Allah sebenarnya telah mengurus kita dengan sangat luar biasa. Setiap hari kita membuka mata bisa melihat, bisa bernafas, telinga kita bisa mendengar, mulut kita bisa berbicara, kaki kita bisa berjalan dan lain sebagainya.

“Tapi kenapa kita masih sering mengeluh dan selalu berkata-kata hal yang negatif tentang hidup kita ? “saya sedang susah, saya sedang banyak masalah” dan seterusnya. Sehingga seolah kita berkata kepada semua orang bahwa Allah sedang memberi kita kesusahan dan masalah, wajar kemudian Allah marah dan membuat kita seterusnya mengalami kesusahan.” Tutur Habib Novel.

Maka dari itu Abu Yazid Al-Bustami mengatakan “Perbaiki Penampilanmu” sebab Allah SWT senang kepada hambanya yang ketika diberi nikmat lalu ia menunjukkan bekas-bekas nikmat tadi pada dirinya. Sebagaimana hadis dari ‘Amr bin Syu’aib bahwa Rasulullah SAW bersabda :

إِنَّ اللَّهَ يُحِبَّ أَنْ يُرَى أَثَرُ نِعْمَتِهِ عَلَى عَبْدِهِ

Sesungguhnya Allah suka melihat tampaknya bekas nikmat Allah kepada hamba-Nya.” (HR. Tirmidzi dan An-Nasai)

Karenanya Allah SWT meminta kita untuk selalu menunjukkan nikmat yang ia berikan, seperti bersyukur dan tersenyum atas nikmat sehat, nikmat bisa bernafas dan lain sebagainya.

Lantas bagaimana jika memang kita sedang dirundung berbagai permasalahan ?  

Habib Novel menjelaskan bahwa jika kita mempunyai masalah jangan ditampak-tampakkan, curhatlah hanya kepada Allah SWT. Yang kita tunjukkan kepada orang hanyalah keceriaan dan rasa bersyukur. Hal ini  Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah ad-Dhuha ayat 11 :

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

Artinya: Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.

Habib Novel menambahkan bahwa Allah SWT sangat senang dengan hambanya yang ketika diberi cobaan ia tetap bersabar dan tidak mengeluh.

“Allah sangat senang ketika tahu ada hambanya yang saat diberi masalah ia tidak pernah mengeluh. Ia tidak mau orang lain berfikiran Allah memberinya beban, ia tidak mau orang berfikiran Allah sedang memberinya masalah, namun ia selalu bersyukur dan tersenyum sehingga orang hanya tahu Allah sedang memberi ia nikmat, memberi ia karunia. Akhirnya hal ini membuat Allah senang dan Allah akan mengatakan “beri dia karunia yang besar”. Cerita Habib Novel.

“Tunjukkan kamu dalam nikmat, maka kamu layak mendapatkan tambahan nikmat. Karena menunjukkan nikmat adalah bagian dari syukur dan Allah SWT telah berjanji dalam surah Ibrahim ayat 7 :  لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ (Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu).” Tutup Habib Novel.

Wallahu ‘Alam

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *