Kisah Kiai Najib Tambakberas ‘Melunakkan’ Pipa Besi
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Almarhum Cak Jabbar, salah seorang santri asal Sidoarjo mengisahkan tentang pipa besi dan Kiai Najib Tambakberas.
Kiai Najib Tambakberas merupakan sosok kiai yang sederhana dan tidak banyak bicara.
Namun sekalinya beliau berbicara, beliau tidak akan berhenti mengutarakan ide serta konsep pembangunan dan pengembangan pesantren.
Kiai Najib pintar bercerita dan ceritanya selalu enak didengar. Beliau juga tak segan berkelakar sehingga santri yang mendengarkan merasa terhibur.
Di balik sosok Kiai Najib yang terlihat kalem, tidak banyak yang mengetahui jika beliau memiliki banyak ilmu, salah satunya adalah ilmu kanuragan.
Jarang sekali orang mengetahui tentang ilmu kanuragan yang dimiliki oleh Kiai Najib.
Suatu ketika, para santri tengah beraktivitas seperti biasa di pesantren. Sore itu warga pesantren disibukkan dengan persiapan kegiatan haflah.
Acara puncak haflah yang diselenggarakan hari itu bertempat di kebun belakang ndalem pengasuh yang saat itu dijabat oleh Kiai Najib Wahab.
Ada beberapa santri yang turut berpartisipasi. Di antaranya adalah Cak Farih asal Cilongok, Purwokerto yang sedang mengangkat kayu untuk kemudian dibelah dan dipotong.
Kemudian ada Cak Afif dari Rembang yang sedang mengobrol sambal mengaduk nasi dalam dandang.
Ada pula santri dari Pasuruan yang tengah memotong sayur-sayuran.
Bu Nyai Salma juga tidak ketinggalan, beliau dengan setia menemani sembari mengecek bumbu-bumbu yang telah diracik oleh bagian konsumsi.
Tiba-tiba Kiai Najib berdehem dan melipat kedua tangannya ke belakang sembari menyapa para santri,
“Bar… Apa yang sedang kamu cari? Kok mondar-mandir keluar-masuk tidak jelas tujuannya begitu?”
“Anu Kiai… Mencari tatakan untuk alas panci”
“Lha itu tumpukan di pojokan kan banyak,” ujar Kiai Najib.
“Anu Kiai.. Itu hanya tumpukan besi dan pipa”
“Udah, ambil saja dan bawa ke sini,” perintah Kiai Najib.
Kang Jabbar pun menuruti beliau dan membawakan pipa dan besi yang menumpuk di pojokan.
Tanpa menunggu lama, Kiai Najib langsung mengambil pipa besi sebesar jempol kaki ukuran satu setengah meter yang disodorkan oleh Jabbar.
“Gini lho,” ujar Kiai Najib sembari menekuk dan membentuk besi tersebut agar berbentuk kotak.
Setelah dirasa bentuknya sesuai, Kiai Najib memberikannya kepada Jabbar yang masih terdiam melongo.
Kiai Najib pun menyuruh Jabbar untuk kembali fokus dan melanjutkan kegiatan memasak mereka.
Itulah salah satu karomah khusus Kiai Najib yang dengan mudahnya membentuk besi dan pipa yang keras.
Di tangan beliau, pipa dan besi tersebut berhasil dilunakkan dan dibentuk sesuai dengan kehendak beliau. Wallahu a’lam bisshowab.