Kisah Karomah Mbah Hamid Chasbullah Tambakberas yang Mengajar Jin

 Kisah Karomah Mbah Hamid Chasbullah Tambakberas yang Mengajar Jin

Kisah Sorban Sakit Mbah Wahab Chasbullah Tambakberas (Ilustrasi/Hidaytauna)

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Alkisah, Gus Syifa’ Malik menulis sebuah cerita tentang karomah Mbah Hamid Chasbullah Tambakberas, Jombang yang mengajar jin. Cerita ini beliau dapatkan dari Gus Ghozi Yogyakarta pada Hari Raya Idul Fitri 1438 H.

Gus Ghozi bercerita bahwa beliau menyaksikan sendiri karomah Mbah Hamid Chasbullah yang mengajar jin. Beliau juga menyampaikan perkataan Mbah Wahab kalau Mbah Hamid itu  adalah seorang wali.

Salah satu aktivitas rutin Mbah Hamid adalah mengaji setiap jam delapan sampai jam sembilan pagi di ndalem kasepuhan sebelah utara masjid.

Namun setiap kali Mbah Hamid mengaji, tidak ada satupun santri yang terlihat sedang mengaji bersama beliau di tempat tersebut. Tidak seperti pengajian beliau biasanya.

Hal yang lebih janggal adalah ketika tiap kali Mbah Hamid mengaji pada waktu tersebut, apabila ada kendaraan lewat di depan ndalem beliau, kendaraan tersebut pasti mogok.

Jika ada kuda yang lewat maka kuda tersebut tiba-tiba akan berdiri sendiri, melenguh dan tidak mau disuruh melanjutkan perjalanannya.

Setelah diselidiki, ternyata pada waktu-waktu tersebut Mbah Hamid sedang mengaji jin, maksudnya adalah beliau sedang mengajar ngaji para santrinya yang dari golongan jin.

“Sehingga banyak orang yang niteni (mengetahui) kalau setiap jam delapan pagi sampai jam sembilan pagi tidak ada yang berani lewat depan ndalem beliau. Sebab Mbah Hamid sedang mulang (mengajar) jin),” tutur Gus Ghozi Yogyakarta.

Karomah lainnya adalah kemanapun Mbah Hamid pergi, beliau seringkali berjalan kaki. Meski beliau sudah berumur tetapi beliau masih kuat berjalan kaki jauh.

Tetapi anehnya, setiap kali orang mengucapkan salam, beliau nampak seperti langsung menghilang seperti berjalan dengan tiba-tiba sangat cepat.

Hal tersebut disaksikan oleh banyak orang pada zamannya, baik ketika ngaji rutin ke Sambong, Krapak, Kalijaring dan tempat lainnya.

Bahkan ada kesaksian dari Kiai Ishom Ahmadi dengan riwayat dari ayahnya bahwa Mbah Hamid ketika berjalan di bawah derasnya hujan, beliau tidak basah sama sekali. Bahkan beliau juga bisa menghentikan hujan ataupun mendatangkan hujan.

Hal-hal yang sepertinya aneh tersebut justru disaksikan oleh banyak orang, bahkan beberapa santri ada juga yang mendapatkan ijazah amalannya, di antaranya adalah Kiai Chudlori Ngrawan yang merupakan salah satu guru senior Bahrul Ulum Tambakberas.

[Referensi: Buku Tambakberas: Menelisik Sejarah, Memetik Uswah]

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *