Kisah Kantong Dirham yang Berputar

 Kisah Kantong Dirham yang Berputar

The Power Of Receh, Sebuah Refleksi (Ilustrasi/Hidaytauna)

HIDAYATUNA.COM – Al-Waqidi berkisah: Aku mempunyai dua orang kawan, salah satunya Hasyimi (keturunan Bani Hasyim). Persahabatan kami bagaikan tubuh yang satu. Suatu ketika keuanganku sangat sulit, padahal saat itu adalah saat hari raya.

Istriku mengadu padaku: Ya kalau kita sih bisa sabar dengan keadaan ini, tapi anak-anak kita? Aku tidak tega, kasihan mereka karena, mereka melihat anak-anak tetangga berhias di hari raya, bajunya bagus-bagus. Tapi, justru mereka sendiri berpakaian lusuh. Andainya kamu berusaha mengganti pakaian mereka!

Aku pun menulis surat pada sahabatku Hasyimi, intinya Aku minta Ia melapangkan (keuangan)ku. Ia lalu mengirimiku kantong bersegel. Ia menuturkan bahwa dalam kantong itu terdapat uang sebesar 1000 dirham.

Belum sempat Aku membuka kantong itu, kawanku yang lain mengirim surat padaku. Ia mengadu seperti pengaduanku pada sahabatku (Hasyimi). Aku pun segera mengirimkan kantong itu padanya dan Aku menuju masjid.

Semalaman Aku di Masjid karena malu pada istriku. Lalu Aku pulang. Ketika Aku menemui istriku, ia menganggap baik apa yang terjadi padaku dan ia tidak mencelaku.

Ketika Aku dalam kondisi begitu, tiba-tiba sahabatku Hasyimi datang dengan membawa kantong seperti semula. Lalu ia bertanya padaku: Jujurlah padaku! Apa yang kau lakukan ketika kantong ini Aku kirimkan padamu? Aku pun menceritakan apa adanya.

Ia lalu berkata: Engkau mengirim surat padaku meminta bantuan padaku, padahal Aku tak punya apa-apa selain yang Aku kirimkan padamu. Lalu Aku menulis surat pada kawan kita untuk kelapangan, Ia pun mengirimkan padaku kantongku ini dengan segelku sendiri.

Al-Wâqidi berkata: Kami pun akhirnya membagi uang 1000 itu menjadi tiga (masing-masing 300 dirham), setelah kami memberikan 100 dirham pada istriku.

Kabar ini pun tersebar hingga ke al-Ma’mun. Ia pun memanggilku dan Aku pun menjelaskan duduk perkaranya. Lalu, Ia memerintahkan untuk memberi kami uang sebanyak 7000 dinar, masing-masing dari kami mendapat 2000 dinar dan untuk istriku dapat 1000 dinar.

صفحات من صبر العلماء

Nur Hasim

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *