Kisah Islami Nabi Musa dan Gunung Sinai
Konsepsi Pemimpin Menurut Abu Hasan Al-Amiri (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM – Kisah Islami ini bermula ketika Nabi Musa AS berbicara dengan Allah SWT. di Gunung Sinai yang ada di Mesir. Mesir bak museum besar bagi peradaban Islam.
Di sana, ada sebuah gunung terpencil di Semenanjung Sinai dengan nilai sejarah dan spiritual yang sangat besar. Laut Merah yang dibelah oleh Nabi Musa pun merupakan bagian dari Gunung Sinai.
Bukan hanya, umat Islam yang mempercayai adanya ikatan dan sejarah yang erat dengan Gunung Sinai sehingga memunculkan kisah-kisah Islami. Sebagaimana dikisahkan dalam kitab Alquran dan buku-buku sejarah Islam mengenai Nabi Musa.
Umar Kristen dan Yahudi pun mempercayai bahwa leluhur mereka masih memiliki sejarah dan ikatan kuatakan kenangan di wilayah tersebut. Ketiganya bermuara pada ikatan spiritualis Nabi Musa As dan Gunung Sinai.
Di Gunung Sinai inilah, Nabi Musa mendapatkan salah satu mukjizat terbesarnya. Saat itu ia memimpin orang-orang Ibrani untuk keluar dari Mesir.
Pada abad ke-4 masehi, orang-orang Kristen Koptik datang ke gunung dan mendirikan sebuah gereja kecil di tempat yang diyakini bahwa Tuhan berbicara kepada Musa dalam bentuk semak yang terbakar. Bagi umat Islam, kisah ini diceritakan dalam Alquran pada surat Al-‘Araf ayat 143.
Masih di Gunung Sinai juga berdiri sebuah Biara St. Catherine yang dipuja oleh banyak orang sebagai salah satu tempat paling suci di bumi. Biara ini telah bertahan dari banyak kelompok perampok gurun selama 1.500 tahun terakhir.
Umat Muslim membiarkannya utuh bahkan selama Perang Salib karena untuk menghormati sejarah Nabi Musa. Biara tersebut merupakan tempat bagi Bani Israil menunggu Musa selama 40 hari.
Nabi Musa dan Gunung Sinai sejarahnya tak akan pernah bisa dilupakan. Buku-buku yang memuat kisah-kisah Islami pun mencatat sejarah tersebut.
Semoga kisah Islami Nbai Musa dan Gunung Sinai ini bisa kita petik hikmahnya.
