Kisah Ibnu Haitham Saat Ditugasi Raja Mesir Mengatasi Sungai Nil
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ibnu Haitham adalah salah satu ilmuwan muslim yang namanya paling cemerlang dalam ilmu pengetahuan Islam abad pertengahan.
Ia adalah ahli matematika dan juga pelopor pertama ilmu optik di dunia. Ibnu Haitham memiliki nama lengkap Abu ‘Ali al-Hasan bin al-Hasan bin al-Haytham.
Di kalangan para ilmuwan Barat, nama Ibnu Haitham dinekal dengan sebutan Alhazen. Lahir di Basra, Irak tahun 965, Ibnu Haitham memiliki reputasi mentereng sebagai ahli matematika.
Tidak hanya itu, Ibnu Haitham juga mendapat gelar insinyur. Pada perkembangan selanjutnya, ia kemudian pindah ke Kairo, Mesir.
Dilansir dari About Ilam, Ibnu Haitham melakukan migrasi ke Mesir ini karena mendapat undangan khusus dari Khalifah Fatimiyah, Al-Hakim.
Bersdasarkan kisah yang berkembang, undangan Al-Hakim kepada Ibnu Haitham ini dalam rangka untuk mengatasi masalah perairan di Sungai Nil.
Sang Raja meyakini bahwa kemampuan Ibnu Haitham sebagai ahli matematika disebut bisa mengatasi perairan Sungai Nil.
Dibebani tugas yang hampir mustahil, Ibnu Haitham memimpin pasukan pekerja di selatan Aswan ke tempat bernama al-Janadil.
Di sini dia berharap melihat air Sungai Nil turun dari tempat yang lebih tinggi. Ia pun kecewa kecewa ternyata air itu tidak turun.
Menurut catatan abad ke-13, Ibnu Haitham takut Raja al-Hakim yang eksentrik dan tidak dapat diprediksi akan menghukumnya atas kegagalannya.
Untuk menghindari hukuman, dia berpura-pura gila sampai al-Hakim meninggal.
Dia kemudian meninggalkan rumah tempatnya dikurung dan dipindahkan ke qubbah (bangunan berkubah kecil) di gerbang Masjid Azhar Kairo.
Namun, Ibnu Haitham tidak berhenti pada penerjemahan saja.
Ia juga memberikan kontribusi orisinal di bidang optik, astronomi, dan matematika, meskipun tulisannya eklektik dan produktif, mencakup berbagai subjek.
Prestasinya antara lain 25 buku dan esai matematika serta 45 judul soal fisika dan metafisika.
Ini termasuk diskusi tentang Euclid, Apollonius dan Archimedes, serta komentar mengenai karya filosofis Aristoteles dan karya medis Galen. []