Kisah Cinta Ruqayyah binti Muhammad, Putri Kedua Rasulullah

 Kisah Cinta Ruqayyah binti Muhammad, Putri Kedua Rasulullah

Khasiat Basmalah: dari Amalan untuk Perlindungan hingga Mahabbah (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Ruqayyah binti Muhammad, merupakan anak kedua Rasulullah dan Khadijah, yang juga menikah sebelum masa kenabian. Dia menikah dengan Utbah bin Abu Lahab.

Pada awalnya Khadijah tidak begitu merestui pernikahan tersebut, karena perilaku ibu Uthbah, Ummu Jamil binti Harb yang buruk.

Selain itu, Abu Lahab adalah orang yang paling memusuhi Rasulullah dan Islam. Khadijah sangat mengkhawatirkan nasib sang putri atas sikap bapak dan ibu mertuanya yang sangat membenci Rasulullah, bahkan kerap kali berusaha mencelakakan Rasulullah dan memfitnahnya.

Kisah yang serupa juga dialami Ummu Kultsum, adik Ruqayyah, yang menikah dengan saudara dari Utbah bin Lahab, suami Ruqayyah. Ummu Kultsum dan Utaibah bin Abu Lahab menikah sebelum Rasulullah mendapatkan wahyu.

Ketika Rasulullah mendapatkan wahyu dan dinyatakan sebagai Rasul, Ummu Kultaum dan seluruh keluarganya menyatakan keislaman. Kecuali para menantu, termasuk Utbah dan Utaibah bin Abu Lahab.

Kedua orang tua Utbah dan Utaibah meminta kedua putranya agar menceraikan putri-putri Rasulullah. “Haram jika kalian berdua tidak menceraikan kedua putri Muhammad!” Ummu Jamil mengancam.

Kembalilah dua putri yang mulia ini ke naungan ayah bundanya, sebelum sempat dicampuri suaminya. Bahkan dengan itulah Allah menyelamatkan mereka berdua dari musuh-musuh-Nya.

Ruqayyah dan Ummu Kultsum pun masuk Islam bersama ibunda dan saudari-saudarinya. Allah SWT memberikan ganti yang jauh lebih baik. Ruqayyah disunting seorang sahabat mulia, Utsman bin Affan.

Namun umur Ruqayyah tidaklah panjang. Dia meninggal ketika Rasulullah SAW bersiap berperang di Badar.

Ruqayyah yang saat itu sakit, menghembuskan nafas terakhirnya ketika Rasulullah SAW masih berada di medan Badar pada bulan Ramadaan.

Kabar wafatnya ini dikabarkan Zaid bin Haritsah ke Badar. Ruqayyah dimakamkan ketika Rasulullah dan pasukannya berhasil memenangkan perang dan baru saja memasuki Madinah.

 

Sumber : Republika

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *