Meneladani Kisah Asiyah, Ratu Mesir yang Dijamin Masuk Surga

 Meneladani Kisah Asiyah, Ratu Mesir yang Dijamin Masuk Surga

Kisah Fathimah An-Nisabburiya, Sufi Perempuan dari Persia Mencari Jodoh (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Asiyah binti Muzahim merupakan istri Raja Fir’aun, ia adalah satu dari empat wanita yang dijanjikan surga oleh Allah Swt.

Bagaimana bisa seorang istri dari raja kafir seperti Fir’aun bisa mendapat janji surga oleh Allah Swt?

Banyak sekali tokoh wanita atau perempuan muslim yang dapat digali ceritanya dan dapat kita ambil suri teladannya darinya, salah satunya adalah Ratu Asiyah, istri sang Fir’aun.

Asiyah binti Muzahim adalah sosok yang sabar, sopan, santun dan penuh dengan kemuliaan.

Ia adalah seorang wanita dengan budi pekerti luhur, penyayang dan penuh keteguhan untuk senantiasa berada di jalan yang benar.

Tak hanya budi pekertinya yang cantik, Asiyah juga memiliki kecantikan paras yang dapat membuat seorang Fir’aun bertekuk lutut padanya.

Fir’aun begitu menuruti Asiyah dan menuruti apa yang diinginkan wanita mulia tersebut, termasuk menuruti kemauan Asiyah mengangkat Musa a.s. sebagai putranya.

Awal pernikahan Asiyah dengan Fir’aun diliputi dengan kabahgian layaknya pengantin baru lainnya, namun semua itu berubah ketika Fir’aun mengklaim dirinya sebagai tuhan.

Tak hanya itu, ia meminta seluruh rakyat menyembahnya. Tak terkecuali sang istri, Asiyah.

Apa yang dikatakan Fir’aun membuat Asiyah berat hati. Dengan penuh kesabaran, ia memenuhi semua permintaan suaminya walau hatinya sangat keberatan, tersiksa dan terkoyak.

Asiyah merupakan wanita yang memiliki keteguhan hati kuat untuk selalu beriman kepada Allah Swt.

Tatkala Fir’aun mendapati istrinya beriman kepada Allah, dia mengikatnya dengan empat pasak di kedua tangannya dan kedua kakinya. Ini termasuk siksaan yang menyakitkan lagi pedih.

Oleh karenanya dia berdoa kepada Allah agar selamat dari Fir’aun serta perbuatannya dan diselamatkan dari kaum yang dzalim.

Asiyah pun berdo’a kepada Allah seperti yang tercantum dalam firman-Nya :

وَضَرَبَ الله مَثَلاً لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا امْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ.

Artinya: “Dan Allah membuat isteri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.” (QS. At Tahrim ayat 11)

Allah memberikan perlindungan kepada Asiyah dengan mengirim malaikat yang menaunginya tatkala dia ditinggal oleh tentara Fir’aun yang menyiksanya.

Malaikat tersebut juga menghibur hatinya dengan memperlihatkan rumahnya di surga ketika ia disiksa hingga ajal menjemputnya.

Asiyah telah membuktikan kepada Fir’aun akan kehinaan sang raja yang dzalim.

Dia telah beriman kepada Allah sebagai Illah dan rabb nya, dan mengingkari uluhiyyah dan ruburiyah Fir’aun.Dari Abu Musa Asy Syifa r.a. berkata, Rasulullah saw bersabda,

“Laki-laki yang sempurna banyak jumlahnya, dan tidak ada yang sempurna kecuali Asiyah istri Fir’aun dan Maryam binti Imran. Keutamaan Asiyah laksana keutamaan bubur Tsarid dibanding makanan lainnya.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Sepuluh Keutamaan Ratu Asiyah

1. Wanita dengan keimanan dan ketaqwaan yang kuat kepada Allah Swt,

2. Wanita peraih janji surga,

3. Wanita pertama yang beriman kepada Allah Swt,

4. Ibu angkat Nabi Musa,

5. Menyayangi Nabi Musa sepenuh hati,

6. Wanita yang tak gentar dengan siksaan Fir’aun,

7. Wanita yang Allah anggap apling sempurna diantara wanita lainnya,

8. Seorang ratu yang rela meninggalkan gemerlapnya kemewahan demi emnaati perintah Allah,

9. Wanita terkuat sepanjang sejarah,

10. Suri Tauladan bagi wanita sekarang.

Itulah sederet kelebihan dan keutamaan sosok Asiyah binti Muzahim, sosok Ratu Mesir yang dijamin masuk surga.

Sungguh suatu suri teladan yang dapat kita ambil dari sosok seorang ratu yang penuh perjuangan semasa hidupnya.

Wallahu a’lam. []

Habib

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *