Kisah Kiai Sholeh Diminta Kiai Wahab Menggendong Jin

 Kisah Kiai Sholeh Diminta Kiai Wahab Menggendong Jin

Kisah Sorban Sakit Mbah Wahab Chasbullah Tambakberas (Ilustrasi/Hidaytauna)

HIDAYATUNA.COM – Syahdan sekitar tahun 1970-an dilakukan pemugaran bangunan wisma ka’bah dan sebagian pondok pesantren al-Lathifiyah Bahrul Ulum Jombang.

Tanpa disangka akibat pemugaran bangunan tersebut banyak jin yang tidak merasa nyaman, akibatnya para santri ndeleming karena kerasukan jin.

Akhirnya Mbah Wahab turun tangan. Seluruh jin yang merasuki para santri tersebut dikumpulkan dan “diikat” menjadi satu. Tentu untuk melakukan hal tersebut harus dengan cara spiritual.

Selanjutnya Mbah Wahab memanggil keponakannya KH. Sholeh Abdul Hamid. Setelah Kiai Sholeh datang Mbah Wahab berkat

Sholeh, tulung jin-jin iki pindahen nang dam kali etan”(Sholeh, tolong pindahkan jin-jin ini ke bendungan di timur sungai pondok) “Inggih Wak Aji” (baik paman haji), Jawab Kiai Sholeh.

Selanjutnya Kiai Sholeh berusaha membopong para jin tersebut dengan posisi kedua tangan di depan namun apa yang terjadi ? Kiai Sholeh tidak kuat mengangkat para jin tersebut dan berseru kepada Kiai Wahab 

“Wak AJi abot kulo mboten kiyat” (Paman Haji, berat saya tidak mengangkatnya).

Mendengar keponakannya tidak kuat mengangkat para jin Mbah Wahab mendekati Kiai Sholeh sambal mempraktekkan posisi kedua tangan dibelakang kayak menggendong, seraya berkata :

“Begini lho cara mengangkatnya”, selanjutnya Kiai Sholeh menirukan posisi tangan Mbah Wahab dan digendonglah para jin tersebut kearah timur menuju dam sungai sebelah timur pondok.

Sesampai di dam para jin diletakkan disitu dengan baik dan jin tersebut menerima tanpa perlawanan.

Nilai yang bisa kita petik dari cerita ini adalah hendaknya kita menyadari bahwa di dunia yang luas ini banyak mahkluk gaib yang tidak kasat mata, seperti Jin.

tentu kita harus memperlakukan makhluk tersebut dengan baik karena ketika jin terusik mereka akan merasa tidak nyaman. Karena itu bisa jadi para jin tersebut akan ganti mengusik manusia. Apabila terjadi hal demikian hendaklah tetap berkomunikasi denga jin secara baik.

Sumber : Tambakberas, menelisik Sejarah memetik Uswah 

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *