Kiai Miftah: Moderasi Islam Hadirkan Dakwah Membina Bukan Menghina

 Kiai Miftah: Moderasi Islam Hadirkan Dakwah Membina Bukan Menghina

Kiai Miftachul Akhyar (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Surabaya — Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Miftachul Akhyar mengingatkan bahwa moderasi Islam sangat penting untuk diterapkan. Pasalnya kata dia, moderasi Islam akan memunculkan dakwah yang bersifat membina bukan menghina.

Selain itu juga bersifat mendidik bukan menghardik. Di mana corak dakwahnya merangkul bukan memukul dan lain sebagainya.

Ia mengingatkan pentingnya menyebarluaskan Islam Washatiyah (moderat) khususnya di media sosial (medsos). Sebab, jika tidak ada moderasi, ruang medsos akan dibanjiri oleh konten-konten berisi kebohongan atau hoaks, kebencian dan hasutan. Ia menyampaikan saat memberi dalam acara ‘Workhsop Konten Kreatif yang diadakan MUI di salah satu hotel Surabaya, Kamis (18/11).

“Kebathilan yang teroganisir akan mengalahkan kebenaran yang tidak terorganisir,” kata Kiai Miftah dikutip Jumat (19/11/2021).

Kiai yang menjabat sebagai Rais Aam PBNU itu juga memberikan gambaran bahwa output dari Washatiyatul Islam yaitu memberikan motivasi. Motivasi diberikan kepada kaum Muslim untuk menjadi pemenang dan pemain tangguh dalam kehidupan.

Menurut Kiai Miftah, Washatiyatul Islam atau Islam jalan tengah menjadi penting dalam merespons perkembangan gerakan Islam yang mengarah kepada ekstrimisme. Selain ekstrem kiri cenderung sekuler dan liberal, ada juga ekstrem kanan yang mengarah pada radikalisme.

“Apabila moderasi Islam ini diterapkan, maka yang muncul adalah dakwah yang mendidik bukan menghardik. Dakwah yang merangkul bukan memukul, dakwah yang membina bukan menghina dan lain sebagainya,” jelasnya.

Kiai Miftah mengingatkan, saat ini media sosial telah mengubah hidup manusia. Menurutnya, medsos memiliki pengaruh besar, sebab bisa menjadi kekuatan ma’ruf maupun yang munkar.

“Maka dari itu diharapkan melalui workshop ini dapat menambah kesempurnaan syiar agama Islam khususnya di media sosial yang mengedepankan akhlakul karimah,” ungkapnya.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *