Kiai Damanhuri dan Gus Miko Berpesan Tentang Perjuangan
HIDAYATUNA.COM – Majelis Wakil Cabang (MWC) Kecamatan Pundong, Bantul, menyelenggarakan Pengajian dan Pembacaan Sholawat Nabi sekaligus Pelantikan Pengurus Anak Ranting Nahdlatul Ulama (PAR NU) se-Desa Srihardono pada Sabtu (25 /1/2020).
Acara yang dihadiri warga nahdliyin Pundong diselenggarakan di Masjid Al-Husna Dusun Tangkil, Desa Srihardono. Suasana terasa begitu ramai, nampak ratusan jama’ah terlihat menempati kursi-kursi dan tikar-tikar di sekitar masjid.
Dalam kesempatan tersebut Ustad Miftahul Khoiri atau biasa dipanggil dengan Gus Miko menyampaikan pentingnya perjuangan. Menurutnya dengan berjuang, manusia kan tetap hidup meskipun nanti sudah meninggal.
“Setiap manusia pasti akan menghadapai mati. Nah, ada manusia yang telah meninggal namun terasa masih hidup hingga sekarang. Manusia seperti apakah itu? Yakni manusia yang dalam masa hidupnya senantiasa ‘berjuang’.” ungkap Gus Miko disambut antusia jama’ah.
Ia lalu mencontohkan Bung Karno, proklamator kemerdekaan Indonesia. Meski telah meninggal pada tahun 1970, namun hingga sekarang seperti masih hidup dikarenakan dalam masa hidupnya senantiasa berjuang untuk kebaikan bangsa.
Senada dengan Gus Miko, Rois Syuriah PCNU Bantul KH Damanhuri menjelaskan secara gambling bagaimana kemerdekaan Indonesia yang diperoleh juga melalui jalan perjuangan.
“Sejarah Indonesia dibentuk dan berdiri hingga sekarang tidak bisa lepas dari peran dari perjuangan para ulama, baik peran gerakan fisik angkat senjata berperang melawan Belanda, maupun gerakan diplomasi melalui organisasi-organisasi yang didirikan para ulama”, tuturnya saat menyampaikan tausiyah.
Beliau kemudian menjelaskan sejarah Pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945 yang kemudian dikenal sebagai Hari Pahlawan itu tidak lepas dari peran para ulama dan kiai. Melalui resolusi jihad yang diserukan oleh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 dapat mengobarkan semangat perjuangan para rakyat dalam menghadapi pasukan sekutu Inggris dan Belanda yang hendak menjajah kembali Indonesia. Kobaran semangat jihad mampu mengelorakan rakyat untuk berjuang angkat senjata mampu mengalahkan pasukan Sekutu Inggris-Belanda.
Kiai Damanhuri memberikan nasihat kepada warga nahdliyin terutama kepada para Pengurus Anak Ranting yang baru saja dibentuk dan dilantik untuk senantiasa mengikuti ‘dawuhipun’–perkataan nasehat para kiai. Menjadi pengurus NU adalah salah satu pelaksanaan nyata mengikuti para kiai. Untuk itu setiap pengurus harus berjuang sesuai kemampuan dan senantiasa istiqomah dalam berkhidmat terhadap jam’iyah Nahdlatul Ulama.
Sekedar informasi, Acara yang juga dihadiri oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Bantul (Bpk. Dr. H. Riyanto), Bpk. Camat Pundong dan Bpk. Kapolsek Pundong serta jajaran Pengurus MWC Pundong, pengurus Ansor-Fatayat, Banser, dan Banom-banom lainya se-wilayah Kecamatan Pundong. (Kontributor: Markaban Anwar)