Khutbah Terpendek Sepanjang Sejarah

 Khutbah Terpendek Sepanjang Sejarah

Menelisik Makna Jihad yang Sebenarnya dalam Surah Al-Anfal

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – As Syaikh al-‘Allamah Muhammad bin Thahir bin ‘Asyur adalah Mufti, Alim, Mufassir, Faqih, dan Ushuliy Tunisia.

Keberaniannya dalam menyuarakan kebenaran tak diragukan lagi. Karena keberaniannya itu, penguasa di masa itu memberikan berbagai tekanan dan ancaman terhadap dirinya. Tapi itu semua tidak membuatnya gentar.

Pemerintahan Burqibah, Presiden Tunisia kala itu, mendorong para wanita untuk tabarruj (membuka aurat), bahkan melarang hijab secara resmi.

Di suatu Jumat, Imam Ibnu Asyur berangkat ke masjid untuk menyampaikan khutbah.

Untuk sampai ke masjid ia mesti melewati pasar. Ia melihat banyak wanita yang mutabbarrijah.

Setelah naik mimbar dan membaca rukun khutbah, Imam Ibnu Asyur menatap tajam ke arah jamaah. Lalu ia bertanya:

“Wanita-wanita siapa di pasar itu?”

Semua terdiam. Ia mengulang kembali pertanyaan yang sama.

“Wanita-wanita siapa di pasar itu?”

Semua tetap hening.

Kemudian ia duduk, lalu berdiri lagi untuk khutbah kedua.

Kemudian, dengan suara tegas penuh wibawa ia berkata:

لا خير فى صلاتكم ونساؤكم عرايا… أقم الصلاة

Artinya:
“Tak ada guna shalat kalian sementara wanita-wanita kalian ‘telanjang’.”

Lalu ia menyuruh muadzin untuk mengumandangkan iqamah. Inilah khutbah terpendek sepanjang sejarah.

رحمه الله رحمة واسعة

[]

Yendri Junaidi

Pengajar STIT Diniyah Putri Rahmah El Yunusiyah Padang Panjang. Pernah belajar di Al Azhar University, Cairo.

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *