Khalid bin Yazid, Pangeran Penemu Bubuk Mesiu
HIDAYATUNA.COM, COM, Jakarta – Abu Hasyim Khalid bin Yazid bin Muawiyah bin Abu Sufyan merupakan seorang pangeran yang juga terkenal sebagai ilmuwan muslim terkemuka di era kekhalifahan Umayyah.
Khalid bin Yazid merupakan muslim pertama yang menemukan bahan peledak yang dikenal sebagai bubuk mesiu. Yakni jenis bahan kimia berasal dari potassium nitrate (KNO3).
Dikutip dari buku ‘Biografi 36 Kisah Inspiratif Ilmuwan Muslim’, sosok Khalid bin Yazid adalah orang pertama yang berhasil menemukan bahan peledak. Penemuan tersebut terjadi sekitar abad ke-7 Masehi.
Berkat jasa Khalid, pasukan kekhalifahan Umayyah banyak memenangkan peperangan. Penemuan besar itu kemudian dikembangkan oleh bangsa Barat. Bahkan bangsa Cina pun baru menemukan bubuk ini dua abad setelah penemuan Khalid.
Khalid merupakan seorang pangeran di dinasti Umayyah, namun ia lebih tertarik dengan ilmu sains dan mendalaminya daripada memimpin kerajaan.
Dijelaskan dalam buku tersebut bahwa Dinasti Umayyah merupakan penerus kepemimpinan Islam setelah era Khulafaur Rasyidin. Khalid merupakan cucu dari pendiri dinasti Umayyah yakni Muawiyah bin Abu Sufyan.
Ketertarikan dengan ilmu kimia membuat Khalid banyak berguru kepada para pesohor ilmuwan-ilmuwan dan pakar kimia dunia. la juga memprakarsai penerjemahan buku-buku kimia dari bahasa Yunani ke bahasa Arab.
Di usia muda, Khalid sudah diamanahi jabatan pemimpin negeri Islam atau khalifah. Hal ini dikarenakan sang ayah, Khalifah Yazid meninggal dunia saat Khalid masih belia. Namun, kesempatan menjadi pemimpin Islam tak diambilnya.
Dirinya juga lebih suka mempelajari ilmu pengetahuan. Alhasil, Khalid enggan menjadi raja dinasti dan memilih menjadi gubernur di sebuah kawasan kecil bernama Homs, Syria.