KH. Salwa Arifin Sebut Radikalisme Harus Dipotong dari Akarnya
HIDAYATUNA.COM, Bondowoso — Selain mengapresiasi peran seluruh ulama Bondowoso, Bupati Bondowoso KH. Salwa Arifin, berjanji akan memerangi radikalisme atau mencegah datangnya paham radikalisme, yang kemudian harus diprioritaskan demi menjaga keutuhan bangsa.
“Dalam menjaga kondusifitas, tak kalah penting adalah bersama-sama, baik pemerintah, ulama dan masyarakat mencegah paham radikalisme agar tidak masuk ke Bondowoso,” ujarnya dalam kepada awak media, Kamis (05/12/2019).
Hal itu disampaikan dalam acara Forum Silahturahmi Tokoh Masyarakat (Tomas) dan Tokoh Agama (Toga) dan Masyarakat dengan Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Ponpes Al-Falah, Desa Kajar, Kecamatan Tenggarang.
Selain itu, ia menyatakan, pemerintah dan seluruh ulama harus bersinergi dalam memerangi paham radikalisme yang selama ini menjadi pemicu memecah belah kehidupan bangsa.
“Dalam memerangi radikalisme seruluh elemen harus bersinergi, tak hanya ulama, TNI dan Polri juga harus terus siaga menjaga daerah dari aliran yang dapat memecah belah bangsa itu,” imbaunya.
Pada kesempatan yang sama, Pengasuh Pondok Pesantren Al Maliki Koncer itu menegaskan kepada masyarakat bahwa Islam dan agama yang lain tak membenarkan radikalisme. Menurutnya, persentase radikalisme di Bondowoso memang ada. Namun sangat kecil.
Mengingat wilayah Bondowoso, lanjut Pengansuh Ponpes Al Maliki Koncer itu, masuk wilayah yang aman dan kondusif. Bahkan, jika memang radikalisme itu bahaya, maka yang harus di potong adalah penyebabnya.
Memang perlu diantisipasi, tetapi tidak harus diblow up sedemikian rupa. Karena membesarkan-besarkan yang kecil itu tidak bijaksana. Mencari penyebabnya itu jauh lebih penting ditelusuri dan diselesaikan.
“Sebelum kita menyelesaikan radikalisme sendiri. Kalau hanya dihilangkan penyakitnya, tanpa dicari di penyebabnya maka akan kambuh lagi,” ungkap Pengansuh Ponpes Al Maliki Koncer itu.
Hadir dalam silaturahmi acara pemerintah dan ulama kali ini, Bupati Salwa Arifin, Sekretaris Daerah Syaifullah, Ketua MUI Bondowoso KH Asy’ari Pasha, Dandim Letkol Inf Jadi, perwakilan Polres, dan seluruh ulama atau pimpinan pondok pesantren di Kabupaten Bondowoso.