Keuangan Syariah Bisa Minimalisir Dampak Resesi Lho!
HIDAYATUNA.COM – Pandemi Covid-19 dapat menyebabkan potensi resesi. Bukan itu saja, bahkan menyebabkan efek untuk bisnis dan ekonomi.
Menjelang resesi ekonomi, literasi keuangan syariah memang perlu terus ditingkatkan. Ini karena sesuai visinya, syariah hadir untuk memenuhi solusi.
Kampanye literasi syariah melahirkan harapan baru di tengah pandemi dan potensi resesi, yakni agar tetap bisa meningkatkan inklusi.
Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) MES merupakan salah satu organisasi yang gencar mengkampanyekan perihal keuangan syariah.
Organisasi inklusif yang merangkul, menghimpun, membangun sinergi antarpemangku kepentingan ini terus berupaya mendorong kegiatan ekonomi sesuai prinsip syariah.
Kampanye ini juga sebagai bentuk dari upaya mewujudkan generasi muda yang sadar akan pentingnya keuangan syariah.
Terlebih menjelang resesi ini, dinamika perekonomian Indonesia semakin terasa. Peran bank syariah pun kini semakin meningkat. Pemerintah telah melibatkan lembaga keuangan syariah dalam RPJMN.
Saat ini pemerintah juga telah memberikan ruang kepada bank syariah untuk berkontribusi, diantaranya untuk percepatan pengembangan sektor keuangan syariah, pelaksanaan sosialisasi dan edukasi keuangan syariah, pelaksanaan program pembangunan dan sistem pembayaran, peran keuangan syariah dalam pengembangan sektor riil.
Sektor keuangan syariah sosial kini telah mengalami pertumbuhan positif yang didorong oleh naiknya penyaluran zakat.
Hal ini turut didukung oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang telah menghimpunan zakat tahun 2020. Diperkirakan mencapai lebih dari Rp 10 triliun, meningkat 20-30 persen dibandingkan 2019 yang sebesar Rp 8 triliun. Maka dari itu, peran keuangan syariah bisa sangat signifikan dalam meminimalisasi dampak resesi.
Jadi, sudah siapkah Anda mempersiapkan keuangan dalam menghadapi resesi menggunakan konsep syariah?