Ketika Agama dan Pembangunan Berpisah, Gejala Sekularisasi Menjadi Nyata

 Ketika Agama dan Pembangunan Berpisah, Gejala Sekularisasi Menjadi Nyata

Ketika Agama dan Pembangunan Berpisah, Gejala Sekularisasi Menjadi Nyata. Ketika Agama dan Pembangunan Berpisah, Gejala Sekularisasi Menjadi Nyata

HIDAYATUNA.COM, Medan – Pangdam I/BB Mayjen TNI MS Fadhilah menyatakan, kontribusi masyarakat Sumatera Utara khususnya umat Islam dalam pembangunan bangsa akan dapat diwujudkan khususnya dalam pembangunan bidang keagamaan.

“Eksistensi agama sangat penting dalam proses pembangunan, dan tentu hal itu tidak perlu dipertanyakan lagi,” kata Mayjen TNI MS Fadhilah dalam keterangan resminya yang dikutip Hidayatuna.com, Minggu (5/1/2019).

Menurut Pangdam, perencanaan pemabngunan yang tidak melibatkan kaum agamawan, sama artinya dengan penyingkiran nilai-nilai dan pesan-pesan agama dalam proses pembangunan itu.

“Agama telah diposisikan sebagai ajaran yang hanya mengatur kehidupan pribadi dan tidak ada kaitannya dengan sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Pada gilirannya agama akan benar-benar jauh dan terpisah dari khidupan keseharian umat,” urainya.

“Ketika agama dan pembangunan berpisah, maka pada titik itulah gejala sekularisasi menjadi nyata,” sambung Pangdam.

Pangdam menegaskan, falsafah negara Pancasila adalah dasar pembangunan di bidang pendidikan yang diarahkan untuk membentuk manusia-manusia pembanguna yang berpancasila.

“Tujuan ini dapat dicapai antara lain dengan, membuna kesehatan fisik, meningkatkan kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti serta memperkuat keyakinan beragama,” pungkas Pangdam. (AS/Hidayatuna.com)

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *