Keseimbangan Antara Menjaga Iman, Imun dan Aman Masa Pandemi

 Keseimbangan Antara Menjaga Iman, Imun dan Aman Masa Pandemi

Amalan bahagia (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Menghadapi pandemi ini diperlukan keseimbangan antara iman, imun dan keamanan. Sebab, ada yang kelewat takut sehingga cemas secara berlebih.

Ada juga yang terlalu menganggap enteng, dengan mengatakan “Terserah takdir. Kalau tertular berarti sudah waktunya sakit!” Tentu keduanya berjalan tidak seimbang.

Lalu bagaimana sebenarnya menghadapi pandemi ini sehingga keseimbangan iman, imun dan keamanan tetap terjaga?

Ada sekian banyak hadis bagaimana Nabi membatasi agar orang yang sakit kulit kusta tidak berkumpul dengan orang yang sehat. Mencegah agar tidak tertular. Tetapi ada pula hadis:

عن أبي ﻫﺮﻳﺮﺓ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ: ﺇﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ: «ﻻ ﻋﺪﻭﻯ» ﻓﻘﺎﻡ ﺃﻋﺮاﺑﻲ ﻓﻘﺎﻝ: ﺃﺭﺃﻳﺖ اﻹﺑﻞ، ﺗﻜﻮﻥ ﻓﻲ اﻟﺮﻣﺎﻝ ﺃﻣﺜﺎﻝ اﻟﻈﺒﺎء، ﻓﻴﺄﺗﻴﻬﺎ اﻟﺒﻌﻴﺮ اﻷﺟﺮﺏ ﻓﺘﺠﺮﺏ؟

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada penularan (dengan sendirinya)”. Lalu orang A’rabi berkata: “Apakah engkau tidak melihat unta yang ada di padang pasir dalam keadaan sehat lalu ada unta yang sakit sehingga menularkan kepada unta yang lain?”

ﻗﺎﻝ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: «ﻓﻤﻦ ﺃﻋﺪﻯ اﻷﻭﻝ»

Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda: “Lalu unta pertama tertular dari mana?” (HR Bukhari)

Penyakit dan wabah menular memang ada, namun dengan kewaspadaan dan penjagaan seperti memakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan dapat mencegah tertularnya penyakit atas kehendak Allah.

Ma'ruf Khozin

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *