Kenapa Puasa Sangat Penting? Begini Penjelasan Fahruddin Faiz
Fahruddin Faiz (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Cendekiawan muslim, Fahruddin Faiz menjelaskan tentang makna penting puasa bagi manusia, khususnya umat Islam.
Mengutip potongan dari al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 183, ia menjelaskan betapa puasa sejatinya sangat penting bagi manusia.
Dari potongan ayat tersebut ungkap Faiz terdapat bunyi bahwa kewajiban puasa sesungguhnya telah disyariatkan Allah kepada umat-umat pendahulu, yakn umat sebelum Islam.
“Disebutkan dalam al-Qur’an; “Kama kutiba ‘alalladhina min qoblikum (sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu)” berarti Allah itu juga mewajibkan puasa pada umat-umat sebelum kita (umat Islam),” kata Faiz dalam video pendek yang diunggah akun TikTok @ngajisejenak.
Bunyi ayat ini secara tegas menunjukkan bahwa kegiatan puasa telah berlangsung secara berkesinambungan dari masa ke masa.
Dengan kata lain, jika umat sebelum Nabi Muhammad saja sudah diwajibkan puasa, maka posisi puasa sejatinya memang sangat penting dan memiliki makna penting.
“Jadi ditetapkan, diwajibkannya puasa terus menerus dari umat ke umat, ini yang menetapkan Allah. Ini menunjukkan bahwa berarti puasa itu memang sesuatu yang sangat penting untuk manusia dengan berbagai maknanya,” jelasnya.
Bahkan lanjut Faiz, di luar kehidupan manusia, sejumlah makhluk hidup lainnya seperti hewan telah memberikan pelajaran penting tentang hakikat puasa.
Ia mencontohkan beberapa hewan yang juga melakukan aktivitas layaknya puasa. Diantara seperti ikan, kupu-kupu dan masih banyak lagi hewan yang juga melakukan kegiatan berpuasa.
“Bahkan banyak makhluk-makhluk selain manusia seperti ikan, seperti kupu-kupu dan banyak lagi itu berdasarkan cerita-cerita yang saya ingat. Mereka juga untuk memperoleh capaian tertentu dalam siklus hidupnya melakukan puasa,” tandasnya.
Berdasarakan hikmah-hikmah di atas, Allah sesungguhnya tengah menunjukkan kepada manusia bahwa sesungguhnya puasa merupakan kegiatan yang tidak boleh dianggap sepele bagi manusia, khusunya umat Islam itu sendiri. []
