Kenapa Ngaji Perlu Selingi Becanda? Ini Penjelaskan Gus Baha

 Kenapa Ngaji Perlu Selingi Becanda? Ini Penjelaskan Gus Baha

Gus Baha (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ulama kharismatik, KH Ahmad Bahauddin Nursalim, lebih dikenal Gus Baha menjelaskan alasan mengapa setiap ia ngajinya kerap dibumbui dengan guyonan. Menurutnya hal itu agar membuat situasi menjadi santai dan tidak sepaneng.

Gus Baha mengatakan gaya ngaji dengan diselingi becandaan disebutnya sebagai ciri khasnya gaya ngaji di kalangan para santri.

“Nggak, rileks saja. Karena khasnya ngaji santri itu rileks. Mulai dulu ulama kalau ngajar ngaji ya rileks,” kata Gus Baha dalam video yang diunggah akun TikTok @antilelahh dikutip Rabu (15/3/2023).

Gus Baha masih ingat betul bagaimana jawaban dari Mbah Moen Zubair ketika ia sering dikritik oleh orang karena ngajinya kerap dibumbui guyonan.

“Kata Mbah Moen gini, yang ngga bisa guyon itu karena ilmunya pas-pasan. Jadi melihat kitab itu sudah meruntus, sudah gerogi. Jadi ngga ada waktu untuk guyon,” jelasnya.

Jadi baru lihat kitab aja, apalagi situasinya sedang dilihat banyak orang, ia grogi. Sehingga, sekedar untuk guyon aja gak bisa, karena tegang.

“Ilmunya kan pas-pasan, itu pasti nervous dulu itu. Jadi jujur kyai guyon itu bukti alim, karena masalahnya selesai,” ungkapnya. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *