Kenapa Imannya Orang Alim Tak Tertandingi?

 Kenapa Imannya Orang Alim Tak Tertandingi?

Konsep Mental Health Perspektif Abu Zayd Al-Balkhi (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa imannya seorang yang alim memiliki kedudukan yang tinggi atau tak tertandingi dibanding seorang yang saleh. Mengapa bisa demikian?

Ulama kharismatik asal Rembang Jawa Tengah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menjelaskan hal itu dikarenakan imannya seorang yang alim didasarkan pada cintanya kepada Allah.

Sementara orang saleh atau orang yang ahli ibadah, imannya hanya sebatas karena ingin masuk surga dan takut masuk neraka.

“Imannya ulama tak tertandingi. Mengapa? Karena ahli ibadah itu hanya rutin saja (ibadahnya),” kata Gus Baha dalam potongan video pengajiannya yang diaunggah akun X, @gayengco dikutip Jumat (19/01/2024).

Makanya kata Nabi Muhammad, lanjut Gus Baha; kemuliaan orang alim dibanding ahli ibadah itu, diibaratkan seperti kemuliaan Rasulullah dengan kemuliaan sahabat yang paling rendah.

“Rasulullah dengan Abu Bakar saja terpautnya sangat-sangat jauh. Apalagi Rasulullah dengan sahabat paling rendah,” ujarnya.

Gus Baha menjelaskan orang yang gemar melakukan wiridan di masjid atau dimanapun itu memang orang saleh. Dia saleh agar nanti masuk surga dan bisa bercinta dengan bidadari.

“Hanya itu saja pikirannya. Ya sah saja. Mereka tetap orang saleh dan lebih saleh daripada kalian,” kata Gus Baha.

Bahkan kalaupun dirinya bertemu dengan orang saleh, Gus Baha mengaku akan tetap cium tangan dia. “Bagaimapun dia tetap orang saleh,” jelasnya.

“Bandingkan dengan orang alim. Orang alim itu yang memaklumatkan ke dunia bahwa Dzat yang paling (tinggi) itu Allah. Orang diperkenalkan Allah.”

“Bahwa Allah itu siapa? Dzat yang wajib wujud-Nya. Sehingga orang alim itu yang memaklumatkan aturan Allah SWT,” tandasnya. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *