Kemudahan Islam Dan Pengaruhnya Bagi Perbaikan Islam

 Kemudahan Islam Dan Pengaruhnya Bagi Perbaikan Islam

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَجَعَلَ ٱلظُّلُمَٰتِ وَٱلنُّورَ تَبٰرَكَ اۨلَّذِىۡ خَلَقَ الۡمَوۡتَ وَالۡحَيٰوةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ اَيُّكُمۡ اَحۡسَنُ عَمَلًا ؕ وَهُوَ الۡعَزِيۡزُ الۡغَفُوۡرُۙ

Amma ba’du! Kaum muslimin! Bertakwalah kepada Allah . Allah telah berfirman,

يٰۤـاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّ وَعۡدَ اللّٰهِ حَقٌّۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَاۖ وَلَا يَغُرَّنَّكُمۡ بِاللّٰهِ الۡغَرُوۡرُو اِنَّ الشَّيۡطٰنَ لَـكُمۡ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوۡهُ عَدُوًّا ؕ اِنَّمَا يَدۡعُوۡا حِزۡبَهٗ لِيَكُوۡنُوۡا مِنۡ اَصۡحٰبِ السَّعِيۡرِؕ

Hai manusia, sungguh janji Allah itu benar, maka jangan sekali-kali kehidupan dunia mernperdayakanmu dan jangan sekali-kali setan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. Sesungguhnya setan adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sungguh setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Fathir 35 : 5-6)

Bila hari kiamat telah tiba, setan berlepas diri dari para pengikutnya dan berkata, “Sungguh, dulu Allah telah menjanjikan janji yang benar untuk kalian, sebagaimana dulu aku telah berjanji kepadamu, tetapi lantas aku menyelisihi janjiku kepadamu itu. Namun, tiadalah aku memiliki daya apa pun terhadapmu, selain aku mengajakmu, lantas kamu mengikuti ajakanku. Maka, jangan mencelaku, tetapi celalah dirimu sendiri. Aku sama sekali tidak dapat menolongmu, sebagaimana kamu tidak bisa menolongku.” Ketika itulah para pengikut setan berteriak-teriak, ‘Celaka, celaka!’ Mereka mengatakan, “Andaikata dulu kami mendengar dan berpikir, tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka.”

Kaum muslimin! Salah satu bentuk permusuhan setan adalah ia membuat gambaran buruk dan menakutkan tentang agama ini kepada Anda semua, supaya kalian lari dari-Nya. Setan menggambarkan bahwa agama Islam itu mengekang kebebasan, menghambat manusia untuk meraih kemajuan dan kemakmuran. Demikianlah setan menggambarkan agama ini kepada kita, sehingga kita tidak mau lagi memandang dan berpegang padanya.

Orang yang berakal, andaikata ia mau melihat agama ini secara cerdas dan adil, niscaya akan mendapati bahwa agama ini sama sekali bersih dari semua sifat buruk yang dicitrakan kepadanya ini. Justru sebaliknya, agama ini adalah agama kebebasan yang sejati dan proporsional, agama keluasan, kemudahan, kemajuan, dan kebahagiaan. Mari kita sedikit melihat kepada syariat-syariat agama ini, agar bisa kita bandingkan dengan lainnya.

Kaum muslimin! Agama ini dibangun di atas lima rukun, yaitu syahadat bahwa tidak ada sesembahan yang benar selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah; menegakkan sholat: membayar zakat; puasa Ramadhan; dan berhaji ke Baitul Haram. Kesemua rukun ini mudah. Semuanya mengandung pendidikan moral, perbaikan hati, dan perbaikan keadaan.

Syahadat bahwa tidak ada sesembahan yang benar selain Allah berarti membersihkan hati dari penyembahan dan penghambaan kepada siapa pun sesama makhluk, dan membatasi penghambaan hanya kepada Allah Robbul ‘Älamin yang relah mengaruniakan wujud dan rezeki kepadamu. Anda berstatus hamba jika dikaitkan dengan-Nya, tetapi dikaitkan dengan selain-Nya Anda adalah seorang yang merdeka. Sungguh bodoh, bila Anda tidak mau menghambakan diri kepada Allah di mana ini merupakan penghambaan yang benar, tetapi justru memilih membelenggu diri dengan menghambakannya kepada hawa nafsu, atau kepada dunia, atau kepada fulan dan fulan.

Syahadat bahwa Muhammad adalah Rosul Allah berarti membersihkan mutåba’ah (peneladanan) kepada makhluk mana pun selain Rosul utusan Robbul ‘Alamin, yang mendapat tugas menyampaikan risalah kepada Anda dan Anda pun diwajiibkan mengikuti risalahnya. Beliau akan bertanggung jawab apakah telah menyampaikan risalah itu, sedangkan Anda bertanggung jawab untuk mengikuti.

فَلَنَسۡــَٔــلَنَّ الَّذِيۡنَ اُرۡسِلَ اِلَيۡهِمۡ وَلَـنَسۡـَٔـــلَنَّ الۡمُرۡسَلِيۡ

“Maka sesungguhnya Kami menanyai umat-umat yang telah diutus rosul-rosul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) rosul-rosul (Kami) .” (Al-Arof [7] : 6)

Tidak diragukan lagi bahwa setiap orang pasti dalam beramal mengikuti jalan yang telah digariskan, entah mengikuti jalan para nabi atau jalan orang-orang tersesat. Pikirkanlah, manakah di antara kedua jalan tersebut yang lebih benar dan lebih lurus? Mengenai menegakkan sholat, sungguh ini merupakan Sesuatu yang sangat mudah, serta sangat bermanfaat bagi hati maupun badan, dan bagi individu maupun masyarakat. Ia adalah jalinan yang menghubungkan anda dengan Rabb anda, anda berdiri dihadapannya dengan khusyuk dan tunduk dalam rangka bertaqorub kepada-Nya sesuai dengan syariat yang diperintahkan-Nya kepada anda, serta memohon kepada-Nya kebutuhan-kebutuhan dunia dan akhirat anda. Sholat akan meningkatkan iman dan mengurangi dosa-dosa anda. Dan mengantarkan anda sejajar dengan orang-orang sholih. Sholat juga merupakan sarana anda untuk memohon pertolongan kepada Allah menyangkut urusan agama dan dunia, serta mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.

Demikian pula menunaikan zakat, yaitu memberikan bagian tertentu dari harta untuk membantu saudara-saudara untuk kepentingan Islam, dan itu merupakan satu hal sangat mudah dan bermanfaat. Dengannya, orang yang menunaikan zakat membersihkan diri dari akhlak-akhlak tercela dan dosa-dosa yang memberatkan. Sedekah bisa memadamkan dosa sebagaimana air yang memadamkan api. Ia hanya sebagian kecil dari harta anda, 2,5% dari emas, perak atau barang-barang dagangan. Hanya dua dirham dari setiap dua ratus dirham.

Adapun puasa Ramadhan, satu bulan setiap tahun, anda menahan diri dari makan, minum dan berhubungan seks di siang hari yang merupakan keinginan nafsu. Sebagai upaya mendekatkan diri kepada Rabb dan dalam rangka mendahulukan ridho-Nya daripada keinginan nafsu, disampin g banyak manfaat lain yang telah diketahui.

Adapun berhaji sekali seumur hidup bagi yang mampu. Seseorang datang ke Baitullah untuk melaksanakan berbagai ritual ibadah, mengagungkan Allah di sana, beribadah kepada-Nya dan memohon kepada-Nya agar dipenuhi kebutuhan-kebutuhan menyangkut agama dan dunianya. Jangan tanya tentang betapa rindunya seseorang kepada “Rumah Kekasihnya:” Dan berbagai tempat di dekatnya, serta beribadah di tempat-tempat yang agung itu. Di samping itu, haji memiliki banyak manfaat agama maupun dunia.

Kemudian, wahai kaum muslimin! Islam merupakan agama yang patut dibanggakan oleh para pemeluknya, karena Islam memerintahkan semua akhlak mulia dan melarang semua akhlak tercela, memerintahkan pula semua kemajuan di bidang-bidang yang mengandung kebaikan. Allah SWT berfirman:

 هُوَ الَّذِىۡ جَعَلَ لَـكُمُ الۡاَرۡضَ ذَلُوۡلًا فَامۡشُوۡا فِىۡ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوۡا مِنۡ رِّزۡقِهٖ‌ؕ وَاِلَيۡهِ النُّشُوۡرُ

“dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagaian dari rezeki-Nya” (al-Mulk [67] :15)

Allah SWT juga berfirman,

وَسَخَّرَ لَـكُمۡ مَّا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِ جَمِيۡعًا مِّنۡهُ‌

“Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari-Nya..” (Al-Jatsiyah [45] : 13)

 اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ ، اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَـنْـفَـعُـكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَـعْجَـزْ ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَـيْءٌ فَـلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِـّيْ فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَـذَا ، وَلَـكِنْ قُلْ: قَـدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَـفْـتَـحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

“orang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah. Dan pada masing-masing terdapat ,kebaikan. Bersemangatlah meraih apa yang bermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah, dan jangan lemah! Jika musibah menimpamu, jangan katakan, “Andaikata aku tadi melakukan begini, tentu akan begini!”, karena ucapan andaikata itu membuka Perbuatan setan.

Setelah semua ini, masih perlukah dalil dan argumentasi untuk menunjukkan bahwa agama ini adalah agama kebenaran, kemudahan, dan kemajuan? Agama yang tidak mengandung  kebatilan, kesulitan, dan keterbelakangan, melainkan hanya kebenaran, kemudahan, kemajuan dalam hal kebaikan dan kemunduran dalam hal kejahatan.

Barangsiapa yang meragukan hal itu, hendaklah ia melihat kepada sejarah kita di masa lampau dan zaman kejayaan kita di era Islam. Para pendahulu kita telah menaklukkan hati manusia dengan iman dan ilmu, serta menaklukkan negeri-negeri dengan kebenaran dan keadilan. Kita memohon kepada Allah agar Dia menjadikan kita lebih paham tentang agama, serta menolong kita dalam berpegang teguh melaksanakan ajarannya dan mati di atasnya. Sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Maha Mulia.[i]


[i] Muhammad bin Sholih bin Utsaimin, Kumpulan Khotbah Pilihan, al-Qowan, Solo, 2006

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *