Kemiskinan, Ahmad Syaikhu: Ancaman Bagi Keutuhan Bangsa dan NKRI

 Kemiskinan, Ahmad Syaikhu: Ancaman Bagi Keutuhan Bangsa dan NKRI

Kemiskinan Menurut Ahmad Syaikhu Merupakan Sebuah Ancaman Bagi Keutuhan Bangsa dan NKRI. Sebab Kemiskinan Akan Mendatang Kekufuran.

HIDAYATUNA.COM, Karawang – Warga masyarakat di Indonesia diajak untuk mewaspadai berbagai jenis ancaman keutuhan bangsa dan negara yang cukup kompleks.

“Sekarang ini, cukup banyak permasalahan yang bisa mengancam keutuhan bangsa dan negara. Itu harus diwaspadai,” kata Anggota MPR, Ahmad Syaikhu dalam keterangan resminya, di Purwakarta, Senin (10/2/2020).

Di antara ancaman yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, kata dia ialah kemiskinan dan ketidakadilan.

Ia juga mengajak agar masyarakat tidak menganggap remeh permasalahan tersebut. “Berbagai ancaman itu sangat membahayakan dan dapat merusak NKRI. Karena itu, mari kita waspadai ancaman-ancaman itu agar NKRI tetap utuh,” kata dia.

Perihal kemiskinan, Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Na’im: كَادَ اْلفَقْرُ أَنْ يَكُوْنَ كُفْرًا

Artinya: “Kemiskinan itu dekat kepada kekufuran.”

Menurit dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta, Muhammad Ishom, Hadits tersebut setidaknya memiliki 3 makna. Pertama, orang-orang miskin harus selalu hati-hati atau waspada terhadap kemiskinannya.

“Hal ini disebabkan keadaannya yang serba kekurangan dapat menggodanya untuk melakukan kemaksiatan guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya,” ujar Ishom dalam sebuah artikel yang tayang di UN online.

“Dalam masyarakat, bisa saja terjadi seorang suami yang miskin melakukan perampokan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Bisa pula terjadi, seorang ibu yang miskin karena tekanan ekonomi menjual diri demi menghidupi anak-anaknya. Demikian pula seorang pemuda yang miskin, bisa saja nekat melakukan pencurian karena didorong keinginannya untuk meniru gaya hidup teman-temannya yang anak orang kaya,” imbuhnya mencontohkan.

Kedua, lanjut Ishom, sebagai peringatan kepada orang kaya-kaya bahwa kemiskinan yang dialami saudara-saudaranya yang miskin dapat mendorognya kepada kekufuran, baik kufur dalam arti murtad atau ingkar akan adanya Tuhan maupun kufur dalam arti ingkar terhadap perintah dan larangan Allah SWT.

“Dalam kaitan itulah maka orang-orang kaya diwajibkan mengeluarkan zakat dan disunnahkan memberikan sedekah kepada mereka yang miskin yang membutuhkan uluran tangan. Zakat dan sedekah ini memiliki fungsi sosial yang sangat penting, yakni memeratakan kesejahteraan sosial dan terjalinnya hubungan yang baik antara orang kaya dengan orang miskin,” jelasnya.

Ketiga, urai Ishom, sebenarnya kemiskinan itu ada dua macam, yakni kemiskinan material dan kemiskinan spiritual.

“Kemiskinan material adalah keadaan kurang atau miskin dari harta benda duniawi. Sedangkan yang dimaksud kemiskinan spiritual adalah kemiskinan yang tidak ada kaitannya dengan kekurangan harta benda duniawi, tetapi terkait dengan kurangnya akan iman atau jiwa,” jelasnya.

Betapa berbahayanya dampak dari kemiskinan, Penyair sekaliber WS Rendra dalam sajaknya berjudul “Orang-Orang Miskin” yang ditulis di Yogyakarta, 4 Februari 1978 menulis:

Orang-orang miskin berbaris sepanjang sejarah,
bagai udara panas yang selalu ada,
bagai gerimis yang selalu membayang.
Orang-orang miskin mengangkat pisau-pisau
tertuju ke dada kita,
atau ke dada mereka sendiri.
O, kenangkanlah :
orang-orang miskin
juga berasal dari kemah Ibrahim..

(AS/HIDAYATUNA.COM)

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *