Kemenkes Minta Pesantren Harus Miliki Program Pesantren Sehat
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Wiendra Waworuntu, menyatakan, pesantren membutuhkan Program Pesantren Sehat.
“Dibutuhkan program kesehatan untuk diterapkan di pesantren,” ujarnya saat mengunjungi Universitas Darussalam Gontor, seperti dalam keterangan tertulisnya dikutip HIDAYATUNA.COM, Ahad (24/11/2019).
Ia mengatakan hal itu sebagai langkah menjauh berbagai penyakit yang biasa hinggap ke para santri seperti nfeksi saluran pernapasan akut (ISPA), penyakit kulit, pneumonia, dan TBC dan lain sebagainya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa di dalam sebuah lingkungan pesantren, para santri hidup di satu tempat mulai dari tempat tidur sampai kamar mandi. Besar kemungkinan akan terjadi kerapatan kontak fisik yang tinggi.
“Tentunya kami akan sangat concern selain dari pada PHBS yang ada di pesantren, juga sanitasi dan lingkungannya juga,” ujarnya.
Wiendra mengungkapkan bahwasanya seharusnya santri tidak diizinkan pulang jika sakit. Santri harus dirawat di pesantren hingga sembuh, contohnya santri yang terserang penyakit TBC dan penyakit lainya. Maka dari itu, lanjutnya, pesantren harus memiliki program kesehatan, agar santri mendapatkan layanan kesehatan dengan baik.
Karena itu, pihaknya melakukan screaning penyakit tuberkulosis (TBC) pada santri seperti yang dilakukan di Pesantren Darussalam Gontor.
“Kami juga skrining untuk deteksi dini, sehingga harapan kita bahwa di Ponpes ini kesehatan anak itu terjaga, Sehingga nantinya menghasilkan kualitas hidup santri yang sehat di Ponpes ini,” katanya.
Selain itu, ia menilai faktor kebersihan lingkungan, air dan makanan adalah faktor utama yang menimbulkan penyakit. Ia meminta kepada Dinas Kesehatan setempat untuk memonitor dalam enam bulan sekali.
“Sebenarnya di pesantren-pesantren itu harus ada kadernya, baik itu kader kesehatan lingkungan, kader TBC, kader gizi. Itu sangat penting,” katanya.