Kemenag Terus Lakukan Pengembangan Transformasi Digital
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) secara resmi merilis aplikasi Education Management Information System (EMIS) 4.0. Perilisan ini merupakan bentuk bagaimana proses transformasi digital pendidikan keagamaan mulai dikembangkan.
Di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kemenag, di Serpong, Tangerang Selatan, aplikasi tersebut dirilis pada Kamis (25/2) kemarin.
Plt Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Rohmat Mulyana dalam siaran persnya menjelaskan bahwa pengembangan EMIS kali ini merupakan pekerjaan besar, dan merupakan langkah awal digitalisasi pendidikan di Kementerian Agama.
“EMIS merupakan sebuah Platform Sistem Pengelolaan Data Pokok Pendidikan yang dikelola oleh Kemenag. Tahap pertama rilis EMIS 4.0 ini berfokus pada migrasi data kelembagaan madrasah,” ungkap Rohmat.
Ia menjelaskan EMIS 4.0 disebut berbeda dengan versi sebelumnya. Di mana di aplikasi baru ini para Kepala Madrasah akan diberikan akses untuk melakukan konfirmasi data kelembagaan.
“Ini menjadi bagian reformasi madrasah yang sedang dilakukan Kemenag,” ujarnya.
Keberadaan aplikasi ini lanjut Rohmat, disebut sebagai bentuk keseriusan Kemenag dalam melakukan pembenahan sekaligus upaya transformasi digital dalam berbagai layanan publik.
“Transformasi digital ini juga dilakukan terhadap layanan pendidikan keagamaan yang ada di bawah Kemenag,” sambungnya.
Pengembangan EMIS 4.0 disebut sebagai bagian dari program Reformasi Madrasah yang didukung oleh Bank Dunia (World Bank).
Program bertajuk Madrasah Reform Realizing Education’s Promise dan Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) ini merupakan kerjasama Kemenag dan Bank Dunia dalam upaya modernisasi tata kelola penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah di Kemenag.
Dirinya berharap, dengan adanya EMIS 4.0 akan mampu menjadi titik pijak untuk melakukan integrasi berbagai aplikasi yang ada di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam Kemenag. “Ada banyak aplikasi, kita berharap ke depannya ini bisa terintegrasi,” jelasnya.