Kemenag Siap Mengembangkan Akses Al-Qur’an bagi Disabilitas Netra dan Kawan Tuli
HIDAYATUNA.COM – Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia menyatakan kesiapannya untuk mengembangkan dan memperbanyak mushaf Al-Qur’an Bahasa Braille dan Al-Qur’an Bahasa Isyarat, dalam upaya perluasan akses bagi pegiat disabilitas netra dan kawan tuli.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam peringatan Hari Braille Sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Januari, dikutip dari laman resmi Kemenag pada Jumat (5/1/2024).
Menag Yaqut menyatakan, Kemenag telah berusaha memberikan akses pengetahuan untuk memahami kitab suci bagi pegiat disabilitas netra dan kawan tuli. Saat ini, Kemenag telah menerbitkan Al-Qur’an Braille cetak 30 juz dan Al-Qur’an Isyarat dalam versi digital maupun cetak 15 juz. Selain itu, Kemenag juga telah menyusun Dhammapada Braille bagi umat Buddha (cetak) dan Ayat Alkitab Bahasa Isyarat bagi umat Kristen (video).
“Kami berharap kehadiran kitab suci dengan bahasa Braille bisa menjadi jembatan yang menghubungkan disabilitas netra dalam memahami kitab suci mereka. Demikian juga kitab suci bahasa isyarat diharapkan bermanfaat bagi kawan tuli,” ungkap Menag Yaqut.
Lebih lanjut, Yaqut menegaskan bahwa perluasan kemudahan akses tidak hanya terbatas pada kitab suci. Kemenag akan memberikan kemudahan akses ilmu pengetahuan melalui penyediaan literasi keilmuan dalam huruf Braille, baik keilmuan umum maupun agama.
Menag Yaqut juga mengucapkan selamat Hari Braille Sedunia kepada para pegiat disabilitas netra di Indonesia, sambil menegaskan komitmen Kemenag untuk terus mendukung dan mengembangkan program-program inklusi. Hari Braille Sedunia diperingati setiap tanggal 4 Januari untuk menghormati Louis Braille, penemu huruf Braille, yang lahir pada tanggal tersebut.