Kemenag Jamin Kesetaraan Layanan Pendidikan Bagi Penyandang Disabilitas
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktur Jenderal Pendidikan Islam, M. Ali Ramdhani berkomitmen untuk memberikan pelayanan pendidikan tanpa diskriminasi. Termasuk kepada para siswa penyandang disabilitas.
Menurut Ramdhani, Kemenag selalu menjunjung tinggi nilai kesetaraan, termasuk di dalamnya pelayanan bidang pendidikan. Hal itu ia sampaikan saat memperingati Hari Disablitas Internasional 2021 di pusatkan di Gedung Prof HM Amin Abdullah, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
“Setiap penyandang disabilitas dijamin untuk mendapatkan haknya dalam setiap bidang pembangunan. Khususnya sektor pendidikan Islam sehingga tercipta Pendidikan Islam Inklusif di Indonesia,” kata Ramdhani. Sebagaimana dilansir dari laman resmi Kemenag, Sabtu (4/12/2021).
Saat ini lanjut dia, Kemenag sudah menyusun peta jalan yang menjadi arah kebijakan bagi penyelenggaraan Pendidikan Islam Inklusif.
“Sehingga semua sektor Pendidikan Islam menjadi terbuka terhadap keberagaman. Dan memberikan akomodasi yang layak bagi semua ekosistem pendidikan Islam, peserta didik/santri termasuk penyandang disabilitas,” imbuhnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini juga hadir Rektor UIN Sunan Kalijaga, Penasihat DWP Kemenag Eny Retno Yaqut, Ketua DWP Kemenag. Lalu Kanwil Kemenag DI Yogyakarta, perwakilan mahasiswa dan pelajar disabilitas serta Forum Pendidik Madrasah Inklusi baik di tingkat Pusat maupun wilayah Se-Indonesia.
Hadir dalam peringatan Hari Disabilitas internasional, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Penasihat DWP Kemenag Eny Retno Yaqut, Ketua DWP Kemenag. Kemudian Kanwil Kemenag DI Yogyakarta, perwakilan mahasiswa dan pelajar disabilitas serta Forum Pendidik Madrasah Inklusi baik di tingkat Pusat maupun wilayah Se-Indonesia.
Adapun dalam sambutan Penasihat DWP Kemenag Eny Retno Yaqut sekaligus sebagai Bunda Inklusi Kementerian Agama menegaskan bahwa prinsip-prinsip ajaran agama adalah menanamkan nilai kebaikan dan anti diskriminasi
“Hari ini adalah hari yang mengingatkan kita kembali pada prinsip-prinsip ajaran agama. Prinsip yang mengajarkan kepada kita semua tentang penghormatan, pengakuan kemanusiaan, mengajarkan akhlak, kemuliaan, kesetaraan. Layanan untuk semua, anti diskriminasi dan nilai kebaikan lainnya, ” kata Eny Retno Yaqut.
“Pada peringatan Hari Disabilitas Internasional ini, saya rasa bisa menjadi kesempatan yang sangat baik bagi kita semua untuk mewujudkan tekad kebersamaan itu. Untuk membangun komitmen bersama mewujudkan layanan pendidikan yang inklusif, tanpa diskriminasi dan setara untuk semua,” sambungnya.