Kebohongan-kebohongan Media Barat Tentang Islam
HIDAYATUNA.COM – Pandangan dunia Barat terhadap Islam cenderung negatif. Jika ditilik lebih jauh hubungan barat dengan Islam selama ini kurang harmonis jika tidak bisa disebutkan berlawanan. Masyarakat Barat bahkan memiliki setereotip negatif dan phobia terhadap Islam. Ternyata penyumbang persepsi yang salah tersebut bersumber dari kebohongan ataupun kesalahan yang dilakukan media Barat dalam meberitakan Islam.
Kami merangkum beberapa kebohongam Media Barat terhadap Islam. Pertama, Muslim benci Barat. Menurut sahabat Hidayatuna bagaimana? tentu tidaklah ya… ternyata anggapan tersebut berasal dari salah satu media barat yang memberitakan anak-anak muslim diajarkan untuk membenci Barat berdasarkan penelitian terbatas yang tidak akurat.
Padahal dalam penelitian lebih luas dan komprehensif dengan melibatkan 50.000 muslim dari 35 negara muslim dilakukan The Institute of Social and Policy and Understanding Contradicts Theories mengungkap ternyata anggapan “muslim benci barat” sangat keliru.
Kebohongan Kedua, orang Islam memiliki camp pelatiahn teroris. Tuduhan ini dilontarkan oleh seorang Anti-Islam Christian Action Network, bernama Martin Mawyer yang menyatakan ada pelatihan rahasia orang Islam di Amerika Serikat untuk menciptakan terorisme dalam bukunya “Twilight in America”.
Dicertakan dalam buku tersebut bahwa Kota Islamberg di New York merupakan pusat pelatihan teroris. Faktanya kepolisian negara bagian New York membantah klaim tersebut dan bahkan sering datang serta diundang ke kota ini. Islamberg sebenarnya hanyalah wilayah kecil yang tenang hanya ditinggali oleh 40 keluarga. Kota ini didirikan pleh Muslim Afrika-Amerika yang melarikan diri dari rasisme Kota New York.
Ketiga, Islam mendominasi teroris dunia. Ketika berlangsung kampanye presdien Jeb Bush menyatakan ancaman terbesar sekarang adalah terorisme Islam. Pernyataan ini sangat keliru, penelitian yang dilakukan oleh Universitas North Carolina menemukan 190.000 orang amerika terbunuh sejak 9 September dan hanya 37 kematian yang dikaitkan dengan ekstrimis Islam. Ditambah fakta bahwa Islam di Barat hanya bertanggung jawab 0,7% dari serangan teris di Eropa antara tahun 2006 hingga 2013.
Kebohongan yang membuka luka lama dengan banyak misteri di dalamnya yaitu yang ke Empat, Umat Islam dituduh oleh Trump merayakan 9 September, dimana pada tanggal itu ditahun 2011 terjadi serangan dan pembajakan pesawat yang secara sengaja menbrakkan dua pesawat ke Menara Kembar World Trad Center di New York yang dilakukan oleh al-Qaeda. Peristiwa ini menjadi salah satu puncak kebencian dan mendorong Islamophobia.
Tuduhan trump terkait video perayaan umat Islam merayakan seranagn 9 September tidak terbukti. Bahkan kepala kepolisian New Jersey dimana menjadi tempat hidup populasi Islam terbesar kedua di Amerikan menyatakan tidak ada bendera terbakar, tidak ada orang berpesta dan secara tegas menyatakan tuduhan tersebut palsu.
Kelima, tuduhan ISIS mewakili Islam. Seorang Imam Paroki Katolik di Irak, Romo Douglas al Bazi menyatakan ISIS mewakili Islam 100%. Jelas ini tuduhan yang sangat nagwur dan terburu-buru jika tidak didorong oleh kebencian. Faktanya ISIS justru membunuh dan bertanggung jawab atas kematian 9000 Muslim di Iraq. Tidak hanya itu ISIS juga bertanggung jawab terhadap pemboman masjid-masjid di Timur Tengah. Perlu diketahui Islam merupakan agama yang cinta damai dan tidak pernah mengajarkan untuk melakukan kekerasan. Bahkan dalam Alquran disebutkan untuk melindungi pemeluk agama lain.
Kebohongan Keenam, muslim harus membunuh orang dari agama lain. Tuduhan ini muncul dari tokoh berpengaruh Amerika pada tahun 2026 yaitu Ben Carson menyatakan jika perempuan harus tunduk dan muslim harus membunuh orang beragama lain. Pernyataan ini muncul ternyata dipicu oleh persoalan politik dimana dia tidak akan mendukung pemimpin beragama Islam. Seperti beberapa tuduhan di atas, tuduhan ini jelas tidak bisa dibuktikan dan merupakan kebohongan.
Berdasarkan ulasan di atas kebencian dan permusuhan terjadi karena tidak slaing mengenal dan memahami. Ditambah lagi kebohongan dan kekeliruan dalam mendapatkan informasi dari media masa. Oleh karena alangkah baiknya sekarang setiap individu atau kelompok berusaha mulai meluruskan kebohongan-kebohongan yang terlanjur menyebar.