Keberkahan Halimah saat Menyusui Nabi Muhammad
HIDAYATUNA.COM – Halimah binti Abu Dzuaib mendapatkan keberkahan yang melimpah setelah menyusui Nabi Muhammad kecil. Banyak di antara wanita yang sebelumnya menolak menyusui Muhammad karena beliau adalah anak yatim.
Dikutip dari Sirah Nabawiyah, Ibnu Ishaq berkata: Maka Rasulullah Saw disusui seorang wanita dari Bani Saad bin Bakr yang bernama Halimah binti Abu Dzuaib. Abu Dzuaib adalah Abdullah bin Al-Harits bin Syijnah bin Jabir bin Rizam bin Nashirah bin Fushaiyyah bin Nashr bin Saad bin Bakr bin Hawazin bin Manshur bin Ikrimah bin Khashafah bin Qais bin Ailan.
Ibnu Ishaq berkata: lahm, bekas pelayan Al-Harits bin Hathib Al-Jumahi berkata kepadaku dari Abdullah bin Ja’far bin Abu Thalib atau dari seseorang yang mengutarakan kepadanya bahwa Halimah bin Abu Dzuaib As-Sa’diyyah.
Ibunda Rasulullah Saw yang menyusui beliau bercerita bahwa ia bersama suaminya keluar dari negerinya sambil membawa seorang anak kecil yang sedang disusuinya bersama dengan wanita-wanita Bani Sa’ad bin Bakr guna mencari anak-anak untuk disusui.
Halimah As-Sa’diyyah bertutur bahwa tahun itu adalah tahun kering dan tidak menyisakan apa pun dari makanan kami. Lalu kami berangkat dengan mengendarai keledaiku yang berwarna putih dan seekor unta tua yang tidak lagi menghasilkan susu setetes pun.
***
Kami semua tidak bisa memejamkan mata di malam hari karena tangisan anak-anak kecil yang ikut bersama kami. Mereka menangis karena lapar sementara air susuku tidak bisa mengenyangkannya demikian pula dengan unta tua yang kami miliki.
Namun demikian kami tetap berharap mendapatkan pertolongan dan solusi. Aku pun berangkat dengan menunggang keledai. Perjalanan kami memakan waktu yang lama hingga semakin menambah kelaparan dan kelelahan mereka.
Demikianlah yang terjadi hingga kami sampai di Makkah dan kami mencari anak-anak untuk disusui. Setiap wanita dari kami pernah ditawari untuk menyusui Rasulullah Saw, tapi semua menolaknya setelah mereka tahu bahwa anak (Rasulullah) adalah seorang anak yatim.
Padahal kami mengharap imbalan yang banyak dari ayah anak yang kami susui. Kami berkata: “Wahai Anak yatim! Apa yang bisa dilakukan ibu dan kakeknya?Alasan inilah yang membuat kami tidak mau mengambilnya. Semua wanita telah mendapatkan anak susuan kecuali aku.”