Kebelet Kencing saat Salat, Bolehkah Ditahan?

HIDAYATUNA.COM – Menahan kencing dalam medis dapat menimbulkan berbagai keluhan, begitu juga dalam salat. Salah satunya ialah mengurangi khusyuk dalam beribadah. Oleh sebab itu, menahan kencing saat salah menurut anggota Fatwa Dar Al Ifta Mesir, Syekh Ali Fakhr, tidak boleh.

Hukum menahan kencing saat salat ialah makruh karena bisa mengalihkan seseorang dari kekhusyuan dalam salat. Syekh Fakhr mengatakan, orang yang memaksakan menyelesaikan salat sambil menahan kencing, maka salatnya bisa rusak karena tidak menutup kemungkinan kesulitan untuk melakukan gerakan-gerakan salat. Akibat dari menahan kencing.

Meskipun seseorang tersebut masih bisa mengikuti gerakan salat, maka besar kemungkinan dia akan tergesa. Syekh Fakhr menyarankan, siapa pun yang berada dalam kondisi demikian, sebaiknya segera meninggalkan barisan salatnya dan langsung ke kamar mandi untuk bertaharah. Lalu wudhu kembali untuk salat.  

Allah SWT. tidak pernah membebani hamba-Nya dalam beribadah, sebagaimana Allah berfirman dalam Alquran surah Al Baqarah dan Al Hajj berikut ini:  

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ

Artinya:

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya.” (QS Al Baqarah ayat 286).

Dalam surah Al Hajj Allah SWT. juga berfirman: 

هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ

Artinya:

Dia telah memilih kamu, dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama.” (QS Al Hajj ayat 78)

Oleh sebab itu, jika dalam salat Anda tiba-tiba merasa kebelet kencing, lebih baik keluar dari barisan salat dan menuntaskan hajat buang air kecil lebih dahulu. Itu lebih baik daripada menahan kencing tetapi tersiksa karena tidak khusyuk saat salat sehingga salat Anda bernilai sempurna.

Hal tersebut juga akan berdampak ke kesehatan Anda lainnya jika sering-sering menunda kencing. Sebab Allah SWT. pun telah memberikan kemudahan bagi hamba-Nya untuk beribadah dan memfungsikan bagian dari anggota tubuhnya, terutama yang berkenaan dengan menghamba kepada-Nya. Wallahu’alam bi-Showab.