Bagaimana Al-Qur’an Membicarakan Mengenai Lautan?
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Di dekat wilayah Denmark, terdapat fenomena keajaiban laut atau lautan di mana dua lautan menciptakan pemandangan yang indah. Satu sisi lautan berisi air asin dan sisi lainnya air tawar.
Dengan ciri-cirinya yang berbeda, kedua lautan itu tidak pernah bercampur seolah-olah ada pembatas di antara keduanya.
Sebagaimana kita tahu bahwa sesungguhnya komponen utama paling penting dalam unsur kehidupan adalah air, ditambah dengan fakta bahwa air di Bumi memiliki prosentase sekitar 80%, maka kedudukan lautan menjadi hal penting.
Namun taukah Anda jika fenomena keajaiban laut ini telah disebutkan dalam Surah Al-Furqan?
Dari refleksi kecil itulah lalu penulis ingin menuliskan sedikit mengenai bagaimana Al-Qur’an memotret mengenai lautan.
Surah Al-Furqan adalah surat ke-25 dalam Al-Qur’an dan termasuk dalam golongan surah makkiyyah
. Surah ini terdiri dari 77 ayat dan ada di Juz ke-18 dan ke-19 dari Al-Qur’an. Surah Al-Furqan adalah surah ke-42 yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad.
Furqan artinya yang memisahkan dan membedakan antara yang haq dan batil. Furqan sendiri juga merupakan salah satu nama Al-Qur’an.
Surah Al-Furqan mencakup diskusi tentang tauhid, hari kebangkitan, kenabian dan memerangi penyembahan berhala. Dalam ayat-ayat terakhir, ia menguraikan tentang karakteristik orang-orang beriman yang tabah.
Dalam ayat-ayat terakhir, ia menguraikan tentang karakteristik orang-orang beriman yang tabah.
Surah Al-Furqan dapat dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan subjeknya. Bagian pertama mengkritik logika musyrik, menanggapi alasan yang mereka buat untuk tidak menerima kebenaran dan memperingatkan mereka tentang hukuman serta pembalasan dari Allah.
Bagian pertama mengkritik logika musyrik, menanggapi alasan yang mereka buat untuk tidak menerima kebenaran dan mempersulit mereka tentang hukuman serta pembalasan dari Allah.
Dalam hal hikmah dan pelajaran, surah ini menceritakan bagian-bagian dari kisah orang-orang yang hidup sebelumnya dan menghadapi hukuman berat karena menentang para utusan Allah.
Pada bagian kedua dikemukakan dalil-dalil ketauhid dan disebutkan beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah di dunia.
Mulai dari terbitnya matahari hingga gelapnya malam, tiupan angin, hujan, kebangkitan kembali tanah setelah hujan, penciptaan langit dan bumi dalam enam hari dan penciptaan matahari dan bulan serta bagaimana mereka bergerak dalam orbitnya sendiri.
Di antara masalah yang disebutkan dalam surah Al-Furqan sebagai keajaiban penciptaan adalah yang ada di ayat 53:
وَهُوَ ٱلَّذِى مَرَجَ ٱلْبَحْرَيْنِ هَٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَّحْجُورًا
Teks latin:
Wa huwallażī marajal-baḥraini hāżā ‘ażbun furātuw wa hāżā mil-ḥun ujāj, wa ja’ala bainahumā barzakhaw wa ḥijram maḥjụrā
ArtinyaArtinya:
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.”
Ayat 19 Surat Ar-Rahman dan ayat 61 Surat An-Naml juga berbicara tentang dua lautan. Dengan petunjuk-petunjuk yang disebutkan dalam Al-Qur’an tentang dua laut, dapat dikatakan bahwa itu mengacu pada tempat di mana Laut Baltik dan Laut Utara bertemu di dekat Dengan petunjuk-petunjuk yang disebutkan dalam Al-Qur’an tentang dua laut, dapat dikatakan bahwa itu mengacu pada tempat di mana Laut Baltik dan Laut Utara bertemu di dekat Skagerrak
Bagian ketiga dari Surah Al-Furqan menguraikan tentang ciri-ciri orang beriman yang tabah dan hamba Allah yang sejati sebagai lawan dari orang-orang kafir yang selalu mencari-cari alasan.
Beberapa ciri orang mukmin yang disebutkan dalam surah tersebut antara lain akidah yang baik, amal saleh, menolak keinginan duniawi, memiliki komitmen dan tanggung jawab sosial serta memiliki kesadaran.
Fenomena keajaiban laut yang memiliki dinding pemisah telah termaktub dalam Al-Qur’an, salah satunya dalam Surah Al-Furqan.
Demikian penjelasan mengenai keajaiban laut yang tertulisa di dalam Al-Qur’an.
Karena di dalamnya terdapat banyak sekali ilmu pengetahuan yang jika digali lebih dalam akan dapat menginspirasi manusia untuk terus melakukan inovasi dan mempelajari alam semesta yang luas ini.
Wallahu a’lam. []