Katib ‘Aam PBNU Ingatkan Pemerintah Jangan Legalkan LGBT
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Katib ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Akhmad Said Asrori mewanti-wanti agar pemerintah jangan melegalkan LGBT. Jangan sampai ada undang-undang negara beserta seluruh perangkat peraturannya memberikan peluang terhadap berkembangnya praktik-praktik Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di tanah air.
“Karena (praktik LGBT) ini sudah asosial. Pemerintah harus tegas dalam hal undang-undang, jangan memberikan kesempatan dan peluang untuk berkembangnya LGBT. Wah ini kalau berkembang akan menjadi bencana besar,” kata Asrori dilansir dari kanal YouTube NU Online, Sabtu (14/05/2022).
Kepada seluruh pegiat media sosial, Kiai Said Asrori berpesan agar tidak lagi menampilkan atau memperlihatkan pelaku LGBT kepada khalayak.
Sebab jika ditampilkan maka seakan-akan bahwa pelaku merupakan sesuatu yang wajar dan diperbolehkan atas nama hak asasi manusia (HAM).
“HAM itu kalau tidak dibatasi juga tentu akan mengganggu HAM orang lain. Kita menjaga HAM kita, tapi kita juga mengganggu HAM orang lain. Ini tidak boleh terjadi. HAM itu tidak boleh melampaui batas. Ini tentang LGBT. Jadi saya pikir, semua sepakat bahwa perbuatan itu apa pun alasannya, kalau dari pandangan agama pasti hukumnya haram. Apa pun alasannya,” tegasnya.
Menuntun Kembali ke Kodratnya
Asrori mengaku turut prihatin terhadap tayangan siniar Deddy Corbuzier yang menayangkan pasangan Gay. Ia menegaskan, NU dari pengurus besar hingga ranting tegas menolak praktik Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender.
“NU saya yakin semua mulai PB (pengurus besar) sampai ranting pasti akan menentang dan mengecam keras tentang LGBT ini,” ungkapnya.
Meski menolak praktik LGBT, ia mengajak umat Islam dan warga NU untuk mampu mengarahkan dan menuntun para pelaku ke jalan yang benar.
“Apalagi Indonesia ini terkenal dengan adab ketimuran, sehingga kalaupun ada (pelaku) kita tuntun mereka, kita tunjukkan mereka, kepada jalan yang sebenarnya,” jelasnya.
Sebagai informasi, saat ini Deddy Corbuzier telah meminta maaf kepada semua pihak dan menghapus video podcastnya.
Sementara itu, Rais Syuriyah PBNU KH Cholil Nafis mengatakan bahwa semua orang pasti pernah berbuat salah dan orang yang paling baik adalah apabila mau bertaubat.
“Minta maaf dan menghapus kontennya, itulah taubatnya. Lebih baik lagi dijadikan pelajaran agar tak mengulangi kembali yang serupa. Mudah-mudahan ini jadi kebaikan kita,” tandasnya.