Katib Aam PBNU Beberkan Bahaya Gerakan Takfiri

 Katib Aam PBNU Beberkan Bahaya Gerakan Takfiri

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Dalam kesempatan menjadi pembicara pada Diklatpimnas (Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Tingkat Nasional) bekerjasama dengan Rumah Moderasi Beragama (RMB) UIN Walisongo, Katib Aam PBNU, KH Yahya Cholil Staquf membeberkan bahaya gerakan takfiri.

Mengapa demikian? Gus Yahya sapaan akran KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan karena gerakan takfiri cenderung menganggap semua orang kafir adalah musuh. Bahkan sesama umat muslim sekalipun dianggap halal darahnya karena di luar golongan mereka.

“Gerakan takfiri berbahaya karena menganggap, setiap orang kafir harus dimusuhi, halal darahnya dan halal kehormatannya. Sebaliknya jika kita Muslim maka haram darahnya, kehormatan dan hartanya,” ungkap Gus Yahya dikutip Jumat (25/12/2020).

Lantas bagaimana dengan orang-orang yang benar-benar kafir (selain Islam)? Tanya Gus Yahya.

“Kalau merujuk pemikiran Islam Abad Pertengahan, konsekuensi adalah orang kafir itu tidak perlu mendapatkan perlindungan, mereka halal darahnya dan halal segala-galanya oleh penguasa,” terangnya.

Dengan cara pandang demikian ini rasanya sudah tidak relevan dengan kehidupan yang penuh keberagaman. Sehingga gerakan takfiri semacam ini dinilai bisa merusak kedamaian dalam kehidupan berbangsa.

“Paham itu sekarang tidak relevan lagi dalam konteks negara bangsa modern, seperti sekarang ini di mana antar bangsa sudah membaur,” jelasnya.

Ia menjelaskan gerakan takfiri ini dalam perkembangannya bermetamorfosis menjadi gerakan paham terorisme. Inilah yang disebutnya sebagai bahaya dari gerakan takfiri.

Sebagai informasi acara Diklatpimnas ini diselengarakan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam bekerjasama dengan Rumah Moderasi Beragama (RMB) UIN Walisongo.

Untuk kegiatan onlinenya berlangsung selama sepuluh hari, yakni mulai tanggal 20-26 Desember 2020. Semenatara untuk tanggal 28-30 Desember mendatang akan dilakukan secara offline.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *