Karomah Gus Dur, Berada di 2 Tempat dalam 1 Waktu

 Karomah Gus Dur, Berada di 2 Tempat dalam 1 Waktu

Karomah Gus Dur, Berada di 2 Tempat dalam 1 Waktu

HIDAYATUNA.COM – Gus Dur dikenal sebagai salah satu ulama yang dianugerahi berbagai karomah oleh Allah SWT. Salah satunya adalah dapat berada di 2 tempat dalam 1 waktu.

Karomah Gus Dur ini telah disaksikan banyak orang, salah satunya adalah anggota Banser (Barisan Ansor Serbaguna) yang menjaga Gus Dur yang sedang menjaga Gus Dur ketika terbaring sakit di RSUD Koja, Jakarta Utara.

Pada sekitar tahun 199 , Gus Dur sedang dirawat di rumah sakit tersebut yang saat itu dipimpin oleh adik kandungnya Umar Wahid. Gus Dur sedang terbaring di kamar dengan dijaga dua orang Banser seorang di antaranya tampaknya bertindak sebagai komandan.

Bila malam hari kedua Banser ini berjaga bergiliran, salah satu tidur dan seorang lainnya terjaga. Hingga pada suatu malam komandan tersebut berkata :

“Saya keluar sebentar, tolong jaga Pak Kiai dengan baik. Saya segera kembali.”

Dia pun segera berlalu. “Siap !” jawab anggotanya dengan semangat.

Setelah itu ia pun segera masuk ke kamar perawatan dan duduk di sebelah Gus Dur yang sedang terbaring di atas tempat tidur. Tidak lama kemudian, Gus Dur terbangun dari tidur dan mengajaknya keluar mencari udara segar.

Dengan tertatih – tatih Gus Dur mengajaknya berziarah ke Makam Habib Husein al-Haddad (Mbah Priok) di dekat pintu Pelabuhan Indonesia ( Pelindo ).

Letak makam tersebut hanya berjarak sekitar 400 meter di seberang Jalan Raya Pelabuhan di depan RSUD Koja. Sang Banser pun dengan setia mengikuti Gus Dur yang berjalan dengan pelan-pelan.

Seusai berziarah dan meman jatkan doa, si Banser pun mengiringi Gus Dur kembali kamarnya. Setelahnya Gus Dur kembali beristirahat dan tidur. Namun alangkah kagetnya ketika ia keluar ruangan.

Komandannya yang tadi keluar menegurnya dengan muka kesal sambil berkata “Dari mana saja kamu ?! Disuruh jaga kok malah keluyuran seenaknya.”

Dengan gelagapan ia menjawab “Siap Ndan, dari mengantar Pak Kiai berziarah”

Namun komandanya heran dengan jawaban anggotanya tersebut “Jangan buat alasan yang aneh-aneh. Saya hanya pergi sebentar lalu kembali. Dari tadi saya lihat Pak Kiai tidur di dalam sementara kamu tidak ada.”

Mereka pun kemudian saling berdebat dan bersitegang tentang penglihatan dan pengalamannya masing – masing. “Ini kisah nyata yang dialami oleh teman-teman Banser di Jakarta Utara.” tutur KH. Miftakhul Falah, salah seorang tokoh NU Jakarta Utara.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *